Esai

Berbudi Bawa Leksana: Pengertian, Makna, Penerapan, dan Implikasi

Ilustrasi Aksara Jawa (Foto: Distingsi.com).

DISTINGSI.com – Berbudi Bawa Leksana atau Berbudi Bowo Leksono adalah bermakan orang berhati besar, kalau telah diucapkan pasti dilaksanakan. Dalam kehidupan, nilai-nilai moral dan etika memainkan peran penting dalam membentuk karakter seseorang dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu pepatah yang mengandung makna mendalam dan mengajarkan kebajikan dalam budaya Jawa adalah “Berbudi Bawa Leksana”. Pepatah ini memiliki arti yang dalam: “Orang berhati besar, jika telah berjanji atau berucap sesuatu, pasti akan melaksanakannya.” Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi makna dan implikasi dari pepatah ini dalam kehidupan sehari-hari.

Pepatah ini mencerminkan pentingnya integritas, kejujuran, dan kepercayaan dalam setiap tindakan dan perkataan seseorang. Seseorang yang memiliki “budi pekerti” atau hati yang besar dianggap sebagai individu yang dapat diandalkan. Mereka tidak hanya berjanji dengan mulut, tetapi juga melaksanakan apa yang telah diucapkan dengan tulus dan konsisten.

Pengertian Berbudi Bawa Leksana

“Berbudi Bawa Leksana” adalah salah satu pepatah atau ajaran dalam budaya Jawa yang menggambarkan nilai-nilai kebajikan dan integritas. Secara harfiah, pepatah ini dapat diartikan sebagai “orang berhati besar, kalau telah berjanji atau berucap sesuatu, pasti akan melaksanakannya”.

Pepatah ini menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dan integritas dalam setiap perkataan dan tindakan. Orang yang memiliki “budi pekerti” atau hati yang besar dianggap sebagai individu yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Mereka tidak hanya berjanji dengan mulut, tetapi juga melaksanakan apa yang telah diucapkan dengan tulus dan konsisten.

Nilai-nilai yang terkandung dalam pepatah “Berbudi Bawa Leksana” antara lain. Pertama, Kepercayaan. Pepatah ini menekankan pentingnya mempertahankan kepercayaan dan integritas dalam hubungan interpersonal. Seseorang yang memiliki hati besar dianggap dapat diandalkan karena mereka akan memenuhi janji atau komitmen yang telah mereka buat.

Kedua, Konsistensi. Orang yang berbudi bawa leksana dianggap memiliki konsistensi antara perkataan dan tindakan. Mereka tidak hanya berjanji di mulut saja, tetapi juga bertindak sesuai dengan apa yang telah diucapkan.

Ketiga, Kejujuran. Nilai kejujuran juga tercermin dalam pepatah ini. Seseorang yang memiliki hati besar diharapkan untuk berbicara dan bertindak dengan jujur, tanpa ada yang disembunyikan atau dipalsukan.

Keempat, Ketulusan. Pepatah ini juga mengandung makna tentang ketulusan hati. Seseorang yang memiliki budi yang besar akan melaksanakan apa yang diucapkannya dengan tulus dan ikhlas, tanpa motif atau kepentingan yang tersembunyi.

Secara keseluruhan, pepatah “Berbudi Bawa Leksana” mengajarkan pentingnya menjaga kepercayaan, konsistensi, kejujuran, dan ketulusan dalam berinteraksi dengan sesama. Hal ini merupakan landasan yang kuat dalam membangun hubungan yang baik dan harmonis dalam masyarakat.

Makna Berbudi Bawa Leksana

Pepatah Jawa “Berbudi Bawa Leksana” menurut dosen Bahasa Jawa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTK Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, Andrian Gandi Wijanarko (2023), memiliki makna mendalam yang mengandung nilai-nilai moral dan etika dalam budaya Jawa. Secara harfiah, pepatah ini dapat diartikan sebagai “orang yang memiliki hati yang baik, jika sudah berjanji atau berucap sesuatu, pasti akan melaksanakannya”. Di balik makna harfiahnya, terdapat beberapa konsep dan pesan yang tersirat:

Pertama, Kepercayaan dan Integritas. Pepatah ini menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dan integritas dalam setiap perkataan dan tindakan. Orang yang memiliki hati yang baik dianggap sebagai individu yang dapat dipercaya karena mereka memenuhi janji atau komitmen yang telah mereka buat.

Kedua, Konsistensi dan Kepatuhan. Orang yang berbudi bawa leksana dianggap memiliki konsistensi antara perkataan dan tindakan. Mereka tidak hanya berjanji di mulut saja, tetapi juga bertindak sesuai dengan apa yang telah diucapkan. Hal ini mencerminkan kesetiaan dan keseriusan dalam memenuhi janji.

Ketiga, Ketulusan dan Keterbukaan. Pepatah ini juga menyoroti nilai ketulusan dan keterbukaan. Seseorang yang memiliki hati yang baik diharapkan untuk berbicara dan bertindak dengan jujur, tanpa ada yang disembunyikan atau dipalsukan. Mereka berkomunikasi secara terbuka dan tulus dalam setiap interaksi.

Keempat, Kehormatan dan Martabat. Orang yang berbudi bawa leksana dihormati dan dihargai oleh masyarakat karena mereka menjaga martabat dan harga diri dalam setiap tindakan. Mereka tidak melakukan sesuatu yang merugikan atau merendahkan diri sendiri maupun orang lain.

Kelima, Pola Hidup yang Mulia. Pepatah ini menginspirasi untuk menjalani pola hidup yang mulia dan terhormat. Seseorang yang memiliki hati yang baik tidak hanya memberikan janji kosong, tetapi juga bertanggung jawab dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya.

Secara keseluruhan, pepatah “Berbudi Bawa Leksana” mengajarkan pentingnya memiliki hati yang baik, menjaga kepercayaan, konsistensi, ketulusan, dan keterbukaan dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini merupakan landasan yang kuat dalam membangun hubungan yang harmonis dan berkelanjutan dalam masyarakat Jawa maupun dalam konteks budaya lainnya.

Implementasi Berbudi Bawa Leksana

Implementasi pepatah “Berbudi Bawa Leksana” dapat dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan personal maupun profesional. Berikut adalah beberapa contoh implementasi dari pepatah ini. Pertama, Memenuhi Janji. Seseorang yang berbudi bawa leksana akan memastikan untuk memenuhi janji-janjinya. Mereka akan bertanggung jawab atas komitmen yang telah mereka buat, baik itu janji kepada teman, keluarga, rekan kerja, atau masyarakat.

Kedua, Konsistensi dalam Perilaku. Implementasi pepatah ini juga terlihat dalam konsistensi perilaku seseorang. Mereka akan selalu berusaha untuk konsisten dalam tindakan mereka sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mereka anut.

Ketiga, Ketulusan dalam Ucapan dan Perbuatan. Seseorang yang berbudi bawa leksana akan berbicara dan bertindak dengan jujur dan tulus. Mereka tidak akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka yakini atau dengan niat yang tidak baik.

Keempat, Kepedulian terhadap Orang Lain. Implementasi dari pepatah ini juga terlihat dalam sikap keprihatinan dan kepedulian seseorang terhadap kebutuhan dan kepentingan orang lain. Mereka akan berusaha untuk membantu dan mendukung orang lain tanpa pamrih.

Kelima, Menjaga Keseimbangan dalam Hubungan. Seseorang yang memiliki budi bawa leksana akan berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan orang lain. Mereka akan menghormati perasaan dan kebutuhan orang lain serta menjaga harmoni dalam interaksi sosial.

Keenam, Menunjukkan Kepatuhan pada Nilai-Nilai Etika. Implementasi dari pepatah ini juga terlihat dalam sikap patuh pada nilai-nilai etika dan moral yang dianut. Seseorang yang berbudi bawa leksana akan berusaha untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.

Ketjuh, Menjadi Teladan bagi Orang Lain. Seseorang yang berbudi bawa leksana akan menjadi teladan bagi orang lain dalam perilaku dan sikapnya. Mereka akan menjadi contoh yang baik dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan terhormat.

Dengan mengimplementasikan pepatah “Berbudi Bawa Leksana” dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat membantu membangun hubungan yang harmonis, memperkuat integritas pribadi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Pepatah ini juga menyoroti kesetiaan dan keseriusan dalam memenuhi komitmen. Ketika seseorang berjanji atau mengucapkan sesuatu, mereka diharapkan untuk bertindak sesuai dengan perkataan mereka. Hal ini menegaskan pentingnya memelihara kepercayaan dalam hubungan interpersonal dan menjaga martabat serta harga diri. Implementasi pepatah “Berbudi Bawa Leksana” dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Pertama, Kepercayaan dalam Hubungan. Seseorang yang memiliki budi yang baik dihormati dan dihargai oleh masyarakat karena mereka menjaga martabat dan harga diri dalam setiap tindakan. Mereka tidak melakukan sesuatu yang merugikan atau merendahkan diri sendiri maupun orang lain.

Kedua, Konsistensi dalam Perilaku. Seseorang yang berbudi bawa leksana dianggap memiliki konsistensi antara perkataan dan tindakan. Mereka tidak hanya berjanji di mulut saja, tetapi juga bertindak sesuai dengan apa yang telah diucapkan. Hal ini mencerminkan kesetiaan dan keseriusan dalam memenuhi janji.

Ketiga, Ketulusan dalam Ucapan dan Perbuatan. Seseorang yang berbudi bawa leksana akan berbicara dan bertindak dengan jujur dan tulus. Mereka tidak akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka yakini atau dengan niat yang tidak baik.

Keempat, Kepedulian terhadap Orang Lain. Implementasi dari pepatah ini juga terlihat dalam sikap keprihatinan dan kepedulian seseorang terhadap kebutuhan dan kepentingan orang lain. Mereka akan berusaha untuk membantu dan mendukung orang lain tanpa pamrih.

Pepatah “Berbudi Bawa Leksana” mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh kesadaran akan keterbatasan dan tak terhindarkan akan kematian, serta untuk menjalani kehidupan dengan integritas, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap keberadaan kita dan keberadaan orang lain di dunia ini. Dengan menjaga nilai-nilai ini dalam tindakan dan perkataan kita sehari-hari, kita dapat membantu membangun hubungan yang harmonis, memperkuat integritas pribadi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. (DST44/HI/Esai).

Tinggalkan Balasan

Exit mobile version