Fokus

Cara Gila dalam Menulis Proposal Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Ilustrasi pexels

DISTINGSI.com – Kita perlu cara gila dalam menulis proposal skripsi, tesis, dan disertasi. Ya, setidaknya cara gila itu bisa disebut juga sebagai tips efektif dalam menulis proposal skripsi, tesis, dan disertasi terpaksa redaksi Distingsi.com berikan dan ditulis di sini. Tulisan ini berangkat dari kajian lama dan berdasarkan hasil diskusi dengan pakar pendidikan dan peneliti, yaitu Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung, Dr. Hamidulloh Ibda yang telah lama konsen di dunia penulisan. Sebelum disajikan secara rinci, redaksi Distingsi.com terlebih dahulu menjelaskan konsep umum.

Proposal skripsi, tesis, dan disertasi adalah dokumen formal yang disusun oleh mahasiswa sebagai langkah awal dalam menyelesaikan karya ilmiah mereka. Berikut adalah pengertian masing-masing proposal.

Proposal Skripsi

Proposal skripsi adalah dokumen yang berisi rencana penelitian atau kajian yang akan dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan studi tingkat sarjana (S1). Proposal ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan tinjauan pustaka yang menjadi dasar untuk melaksanakan penelitian skripsi. Proposal skripsi biasanya disusun dan diajukan kepada dosen pembimbing sebagai persyaratan untuk memulai penelitian skripsi.

Proposal Tesis

Proposal tesis memiliki kesamaan dengan proposal skripsi, namun digunakan untuk studi tingkat magister (S2). Dokumen ini juga berisi rencana penelitian atau kajian yang akan dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan studi tingkat master. Isi dari proposal tesis meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan tinjauan pustaka yang mendukung penelitian tersebut. Proposal tesis juga diajukan kepada dosen pembimbing atau komite tesis sebagai tahap awal dalam menyelesaikan tesis.

Proposal Disertasi

Proposal disertasi serupa dengan proposal tesis, namun digunakan untuk studi tingkat doktor (S3). Meski banyak yang menyebut hampir sama, namun menurut Dr. Hamidulloh Ibda berbeda jauh. Level S2 hanya level KKNI 7-8, sedangkan level KKNI S3 / Dr / Ph.D sudah sampai level 9 yaitu level tertinggi. Proposal disertasi sangat “sakral”. Dokumen ini berisi rencana penelitian atau kajian yang akan dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk menyelesaikan studi tingkat doktoral. Isinya mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan tinjauan pustaka yang mendukung penelitian tersebut. Proposal disertasi juga diajukan kepada dosen pembimbing atau komite disertasi sebagai persyaratan untuk memulai penelitian disertasi.

Secara umum, proposal skripsi, tesis, dan disertasi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk merumuskan dan menguraikan rencana penelitian atau kajian yang akan dilakukan oleh seorang mahasiswa sebagai bagian dari studi akademik mereka. Proposal ini menjadi pedoman awal bagi mahasiswa untuk memulai dan menyelesaikan penelitian atau kajian mereka dengan tepat dan sistematis.

Karakter Proposal Riset S1, S2, Dan S3

Meskipun ada perbedaan dalam kompleksitas dan kedalaman penelitian antara proposal riset tingkat sarjana (S1), magister (S2), dan doktoral (S3), namun karakteristik utamanya tetap memiliki kesamaan dalam struktur dan tujuan. Berikut adalah karakteristik umum dari masing-masing proposal riset:

Proposal Riset S1 (Skripsi)

Ringkasan: Biasanya lebih ringkas daripada proposal riset tingkat yang lebih tinggi, tetapi tetap mencakup semua elemen penting.

Rumusan Masalah: Identifikasi masalah penelitian yang spesifik dan relevan untuk diselesaikan.

Tujuan Penelitian: Menjelaskan tujuan utama dari penelitian yang akan dilakukan.

Metode Penelitian: Menguraikan metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik simpulan.

Kajian/Tinjauan Pustaka: Memaparkan literatur yang relevan dengan topik penelitian untuk mendukung keberadaan masalah penelitian dan kebutuhan untuk penelitian tersebut.

Kepentingan Penelitian: Menjelaskan relevansi dan manfaat potensial dari penelitian yang akan dilakukan.

Batasan Penelitian: Mendefinisikan batasan-batasan penelitian, termasuk ruang lingkup dan waktu penelitian.

Simpulan Sementara: Merangkum secara singkat apa yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian tersebut.

Proposal Riset S2 (Tesis)

Rincian yang Lebih Mendalam: Biasanya lebih mendalam dan kompleks daripada proposal riset S1.

Tinjauan Pustaka yang Lebih Luas: Memuat tinjauan pustaka yang lebih komprehensif dan mendalam, menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks penelitian.

Metodologi yang Lebih Kompleks: Metode penelitian yang diusulkan biasanya lebih kompleks dan membutuhkan pendekatan yang lebih canggih.

Kontribusi Penelitian: Lebih menekankan pada kontribusi penelitian terhadap pengetahuan yang ada dalam bidang studi tertentu.

Analisis dan Interpretasi yang Lebih Mendalam: Memuat rincian tentang bagaimana data akan dianalisis dan bagaimana hasilnya akan diinterpretasikan.

Proposal Riset S3 (Disertasi)

Kedalaman dan Kompleksitas yang Tinggi: Proposal riset S3 seringkali merupakan dokumen yang sangat mendalam dan kompleks, menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang topik penelitian.

Kontribusi yang Signifikan: Menekankan pada kontribusi penelitian terhadap pemahaman ilmiah yang ada dan mungkin juga memiliki implikasi praktis yang signifikan.

Metodologi yang Inovatif: Memuat rincian tentang pendekatan metodologis yang inovatif dan kompleks.

Tinjauan Pustaka yang Ekstensif: Tinjauan pustaka mencakup literatur yang luas dan mendalam, menunjukkan pemahaman yang komprehensif tentang bidang studi yang dipilih.

Konsep Teoretis yang Kuat: Menyajikan konsep teoretis yang kuat dan pemahaman yang mendalam tentang kerangka konseptual yang mendukung penelitian.

Kebaruan: Proposal disertasi dituntut untuk merancang temuan yang mengandung kebaruan (novelty).

Meskipun karakteristik di atas dapat bervariasi tergantung pada bidang studi dan persyaratan lembaga pendidikan tertentu, namun secara umum, proposal riset pada berbagai tingkatan akademik membutuhkan perencanaan yang cermat dan pemikiran yang mendalam tentang topik penelitian yang dipilih.

Tips Menulis Proposal Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Menulis proposal skripsi, tesis, atau disertasi adalah tahapan krusial dalam perjalanan akademis. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda dalam menyelesaikan tugas ini dengan efektif:

Pertama, Pahami Rencana Penelitian, tentukan masalah penelitian dengan jelas, dan rancang metode penelitian yang relevan dan dapat diimplementasikan.

Kedua, Review Literatur dengan Seksama. Teliti literatur terkait untuk memahami perkembangan penelitian terkini dan identifikasi celah pengetahuan yang bisa diisi oleh penelitian Anda.

Ketiga, Jangan Abaikan Struktur Proposal. Pastikan proposal memiliki struktur yang terorganisir, mencakup pendahuluan, latar belakang, tujuan penelitian, metode, dan tinjauan pustaka dan cantumkan sumber referensi dengan cermat.

Keempat, Perjelas dalam Menyusun Rumusan Masalah. Rumusan masalah harus terfokus dan mencerminkan urgensi penelitian Anda dan hindari rumusan masalah yang terlalu umum atau terlalu spesifik.

Kelima, Tujuan Penelitian yang Melekat pada Masalah. Pastikan tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan tunjukkan kontribusi penelitian Anda terhadap literatur yang sudah ada.

Keenam, Metode Penelitian yang Tepat. Jelaskan metode penelitian secara rinci dan jelas dan pilih metode yang sesuai dengan jenis penelitian yang Anda lakukan.

Ketujuh, Jadwal Kerja yang Realistis. Susun jadwal kerja yang realistis dan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan dan sertakan tahapan seperti pengumpulan data, analisis, dan penulisan.

Kedelapan, Perhatikan Etika Penelitian. Pastikan penelitian Anda mematuhi prinsip etika, termasuk izin dan perlindungan subjek penelitian dan hindari plagiarisme dengan mengutip sumber secara benar.

Kesembilan, Perbaiki Proposal secara Terus-menerus. Ajak rekan atau pembimbing untuk memberikan masukan dan perbaiki dan revisi proposal secara berulang untuk memastikan kejelasan dan konsistensi.

Kesepuluh, Mengikuti Panduan dan Format yang Ditentukan. Pastikan proposal sesuai dengan panduan dan format yang telah ditetapkan oleh institusi atau fakultas dan hindari kesalahan format yang dapat mengurangi nilai. Misal, panduan UI dengan UNJ tentu berbeda. Begitu pula antara UNY dengan UIN Walisongo juga berbeda. Begitu juga antara UNESA dengan UIN Sunan Kalijaga jelas berbeda sekali. Begitu juga antara INISNU Temanggung dengan UNU Surakarta jelas berbeda juga.

Dengan memperhatikan tips ini, Anda dapat meningkatkan kualitas proposal Anda dan membawa penelitian Anda ke tingkat yang lebih tinggi. Semoga sukses dalam perjalanan akademis Anda. (Dst33/Fokus).

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan