Artikel

Fear of Missing Out (FOMO): Pengertian, Ciri-ciri, Dampak, dan Bahaya bagi Mental

Ilustrasi: Fear of Missing Out (FOMO). (Foto: Distingsi.com).

DISTINGSI.com – FOMO, singkatan dari “Fear of Missing Out” (ketakutan ketinggalan), adalah fenomena psikologis di mana seseorang merasa cemas atau tidak nyaman ketika merasa bahwa orang lain sedang memiliki pengalaman yang menyenangkan atau berharga, sementara mereka tidak ikut serta. Fenomena ini umum terjadi di kalangan remaja, terutama dengan adanya media sosial yang memperkuat perasaan tersebut.

Psikolog Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, Asih Puji Hastuti mengatakan bahwa dampak dari FOMO di kalangan remaja bisa beragam, mulai dari stres dan kecemasan hingga gangguan tidur dan penurunan harga diri. Penting bagi orang tua dan pembimbing untuk membantu remaja mengelola perasaan FOMO ini dengan cara mengajarkan mereka tentang pentingnya memiliki kehidupan yang seimbang, membangun harga diri yang kuat, dan menghargai pengalaman pribadi tanpa terlalu membandingkannya dengan orang lain. Mendidik remaja tentang penggunaan yang sehat dan bertanggung jawab terhadap media sosial juga penting untuk membantu mereka mengelola FOMO.

Pengertian FOMO

Fear of Missing Out (FOMO) adalah kecemasan yang dirasakan seseorang ketika merasa bahwa orang lain sedang memiliki pengalaman yang menyenangkan atau sukses yang mereka tidak ikut serta. Istilah ini merujuk pada perasaan kekhawatiran dan kegelisahan yang timbul saat seseorang merasa tertinggal dari pengalaman atau aktivitas yang sedang terjadi.

Faktor Terjadinya FOMO

Di kalangan remaja, FOMO bisa terjadi karena beberapa alasan:

Media Sosial

Remaja sering terpapar dengan foto, cerita, dan update status dari teman-teman mereka di media sosial. Ketika melihat teman-teman mereka terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan atau populer, remaja dapat merasa tertekan atau cemas karena merasa tertinggal atau tidak bisa ikut serta.

Perbandingan Sosial

Remaja sering membandingkan diri mereka dengan orang lain, terutama di media sosial di mana orang sering menampilkan sisi terbaik dari kehidupan mereka. Hal ini dapat membuat remaja merasa tidak memadai atau merasa bahwa kehidupan mereka kurang menarik dibandingkan dengan orang lain.

Kebergantungan pada Validasi Eksternal

Remaja sering mencari validasi dari orang lain, terutama di media sosial. Ketika mereka melihat bahwa teman-teman mereka mendapatkan banyak perhatian atau pujian untuk kegiatan atau pengalaman tertentu, mereka mungkin merasa cemas jika mereka tidak mendapatkan pengakuan yang sama.

Rasa Takut Ketinggalan

Remaja mungkin merasa bahwa mereka akan kehilangan kesempatan atau pengalaman yang berharga jika tidak ikut serta dalam kegiatan atau acara tertentu. Hal ini dapat membuat mereka merasa terpaksa untuk selalu aktif dan terlibat dalam berbagai aktivitas.

Ciri-ciri FOMO

Kebergantungan pada Media Sosial

Orang yang mengalami FOMO cenderung sering memeriksa media sosial untuk melihat apa yang dilakukan orang lain. Mereka merasa perlu untuk selalu terhubung dengan aktivitas orang lain agar tidak ketinggalan.

Perbandingan Sosial yang Berlebihan

Individu dengan FOMO cenderung sering membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain, yang dapat menyebabkan perasaan tidak memadai atau kurang berarti.

Rasa Gelisah dan Tidak Puas

Mereka sering merasa gelisah dan tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri karena selalu berfokus pada hal-hal yang mereka lewatkan.

Kecenderungan untuk Overcommit

Orang dengan FOMO mungkin merasa perlu untuk mengikuti setiap acara atau aktivitas, bahkan jika itu berarti mengorbankan waktu istirahat atau komitmen lainnya.

Dampak FOMO

Stres dan Kecemasan Berlebihan

Perasaan tertinggal atau tidak terhubung dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan, yang berdampak negatif pada kesejahteraan mental.

Kurangnya Fokus dan Produktivitas

Terlalu banyak memperhatikan apa yang dilakukan orang lain dapat mengganggu fokus dan produktivitas seseorang terhadap tujuan mereka sendiri.

Gangguan dalam Hubungan Pribadi

FOMO dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan pribadi karena individu yang terpengaruh cenderung kurang hadir secara emosional dan mental.

Kurangnya Kepuasan Hidup

Fokus yang berlebihan pada apa yang orang lain lakukan dapat mengaburkan penghargaan terhadap kehidupan sendiri dan mengurangi tingkat kepuasan hidup.

Untuk mengatasi FOMO, penting bagi seseorang untuk meningkatkan kesadaran diri, mengatur penggunaan media sosial, memfokuskan perhatian pada hal-hal yang penting dalam hidup mereka sendiri, dan mempraktikkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki. Dengan memahami FOMO dan mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya, seseorang dapat mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik dan merasa lebih puas dengan kehidupan mereka sendiri.

Bahaya Fear of Missing Out (FOMO) bagi Kesehatan Mental

Fear of Missing Out (FOMO) dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan mental seseorang. Berikut adalah beberapa bahaya utama yang terkait dengan FOMO:

Stres dan Kecemasan Berlebihan

Orang yang mengalami FOMO cenderung merasa tertekan dan cemas karena terus-menerus memikirkan apa yang mereka lewatkan. Perasaan tertinggal atau tidak terhubung dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Gangguan Perhatian dan Produktivitas

FOMO dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus pada tugas atau aktivitas yang sedang dilakukan. Terlalu banyak memikirkan apa yang dilakukan orang lain atau apa yang mereka lewatkan dapat mengurangi tingkat produktivitas dan efisiensi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Perasaan Kurang Berharga atau Tidak Memadai

Orang yang terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain secara tidak sehat akibat FOMO cenderung merasa kurang berharga atau tidak memadai. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga diri dan perasaan kurang percaya diri.

Ketidakpuasan Hidup

Fokus yang berlebihan pada apa yang orang lain lakukan dapat mengaburkan penghargaan terhadap kehidupan sendiri. Seseorang mungkin merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri karena selalu merasa bahwa orang lain memiliki pengalaman yang lebih baik atau lebih menarik.

Gangguan Hubungan Pribadi

FOMO dapat mempengaruhi hubungan pribadi seseorang karena terlalu banyak memikirkan apa yang sedang terjadi di luar hubungan mereka. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan, ketidakpuasan, atau kesulitan dalam berkomunikasi dengan pasangan atau orang-orang terdekat lainnya.

Untuk mengatasi bahaya FOMO bagi kesehatan mental, penting bagi seseorang untuk meningkatkan kesadaran diri tentang pola pikir dan perilaku mereka, mengatur penggunaan media sosial dengan bijak, memfokuskan perhatian pada hal-hal yang penting dalam hidup mereka sendiri, dan mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau profesional kesehatan mental jika diperlukan. Dengan langkah-langkah ini, seseorang dapat mengurangi dampak negatif FOMO dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. (DST33/HI/artikel).

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan