Jakarta, DISTINGSI.com – Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menggelar Latihan Instruktur Nasional (LATINNAS) selama empat hari berturut-turut dengan mengusung tema “Integration of Sustainability Cadreship” di Balai Diklat Keagamaan Jakarta, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Rabu hingga Sabtu (17-20/7/2024).
Ketua PW IPNU Jawa Tengah M Irfan Khamid menanggapi bahwa proses pelatihan kaderisasi tingkat nasional ini harus digarap dengan serius mengingat akan pentingnya kebutuhan sumberdaya instruktur yang lebih kompeten dan mampu menjawab problematika kaderisasi yang ada di wilayah masing-masing.
Menurut Irfan, hari ini Pimpinan Pusat kurang serius dalam menyelenggarakan kaderisasi dan terkesan memaksakan untuk menciptakan monumental periodisasi. “Sehingga menitikberatkan pada kuantitas dan seremonial semata. Dan menghilangkan esensi kaderisasi sebagaimana yang sudah diatur pada PO atau sistem kaderisasi IPNU itu sendiri,” tegas dia dalam siaran pers yang diterima redaksi Distingsi.com pada 20 Juli 2024.
Lanjutnya, ketidakseriusan PP IPNU menggelar LATINNAS tercerminkan pada input peserta yang belum semua melaksanakan kaderisasi LAKUT (Latihan Kader Utama) yang menjadi syarat sah seorang kader dapat mengikuti jenjang kaderisasi LATINNAS.
Maka, kata Irfan, LATINNAS yang seharusnya diharapkan menjadi kaderisasi informal di tingkat nasional untuk mencetak kader progresif serta menjadi master plan kaderisasi justru terciderai dengan banyaknya peserta yang hanya lulusan Latihan Kader Muda (LAKMUD) saja, hal tersebut patut dipertanyakan pada kapasitas analisis sosial, mengelola dinamika kelompok, menjalin relasi (public relation), bernegosiasi, berkomunikasi, dan mentoring secara berkala.
“Harapannya, PP IPNU mampu mengorkestrasi sesuai dengan standar kaderisasi dan solutif pada permasalahan pemerataan kaderisasi di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Dst44).