Yogyakarta, DISTINGSI.com – Sekolah Dasar Negeri 37 Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat, Herwulan Irine Purnama berhak menyandang gelar doctor pendidikan dasar setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Pengembangan Model Blended Learning Bermuatan Virlab (BLBVlab) IPA untuk Meningkatkan Berpikir Kritis dan Kolaborasi di Sekolah Dasar” dalam Ujian Hasil Penelitian Disertasi Program Doktor (S3) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta secara daring pada Rabu (7/10/2024).
Herwulan, sapaannya, berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan Dewan Penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd. (Ketua/Penguji), Dr. Sekar Purbarini Kawuryan, M.Pd. (Sekretaris/Penguji), Prof. Dr. Insih Wilujeng, M.Pd. (Promotor 1/Penguji), Dr. Cepi Safruddin Abd Jabar, M.Pd. (Promotor 2/Penguji), Dr. Woro Sri Hastuti, M.Pd. (Penguji 2), dan Farid Ahmadi, S.Kom., M.Kom., Ph.D. (Penguji 1).
Dalam riset disertasinya, Herwulan menegaskan bahwa penelitiannya tersebut bertujuan untuk menghasilkan prototipe model Blended Learning with Virtual Laboratory (BLBVlab) yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi, model Blended Learning with Virtual Laboratory (BLBVlab) yang layak untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi, (3) menghasilkan model Blended Learning dengan Laboratorium Virtual (BLBVlab) yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi, dan menghasilkan model Blended Learning dengan Laboratorium Virtual (BLBVlab) yang praktis dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi.
Dalam riset itu, ia menggunakan metode R & D tipe ADDIE. “Hasil penelitian ini adalah Model Blended Learning with Virtual Laboratory (BLBVlab) yang mempunyai karakteristik sintaksis yang terdiri dari pengenalan/pengetahuan awal, kegiatan akses konten, tugas proyek kelompok, diskusi pemantauan proyek, dan penentuan hasil proyek, mengharuskan guru untuk mengambil peran sebagai pemandu, fasilitator, motivator, dan moderator baik dalam lingkungan online maupun offline. Interaksi yang difasilitasi melalui situs web meningkatkan keterlibatan, dengan dampak pembelajaran terlihat dalam peningkatan pemikiran kritis (identifikasi masalah dan strategi pemecahan masalah) dan kolaborasi (tujuan bersama, delegasi tugas, dan kerja sama intra-kelompok),” jelas dia.
Selain itu, model Blended Learning with Virtual Laboratory (BLBVlab) layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
“Model Blended Learning with Virtual Laboratory (BLBVlab) berkhasiat dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi siswa, penerapan praktik secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi siswa,” kata dia.
Setelah sesi akhir, dalam ujian hasil disertasi (ujian tertutup) itu, Herwulan dinyatakan lulus dengan predikat Cumlaude sebagai Doktor ke-36 Pendidikan Dasar UNY dengan IPK sementara 3,92 dan akan ditambahkan nilai disertasi.
Herwulan dinyatakan lulus sebagai doktor tanpa ujian terbuka karena berhasil mendapatkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) melalui dua tulisannya yang dimuat di jurnal internasional bereputasi yaitu “Blended learning in elementary school science learning: A systematic literature review” (International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol. 12 No.3 2023) dan “Web-based E-learning in Elementary School: A Systematic Literature Review” (JOIV : International Journal on Informatics Visualization, Vol 7, No 3 (2023). (Dst22).