Semarang, Distingsi.com – Bertempat di Parkit Room Hotel Muria Semarang, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah menggelar Lokakarya Pedoman Branding Madrasah/Sekolah Unggulan pada Ahad (2/7/2023).
Dalam laporannya, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan mengatakan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah menyempurnakan pedoman branding madrasah/sekolah unggulan yang sudah menjadi program prioritas.
“Acara ini merupakan amanat dan mandat dari PWNU Jawa Tengah, berdasarkan hasil evaluasi, laporan, dan progres program lembaga-lembaga di bawah PWNU Jawa Tengah. Saat itu, menyepakati program dari lembaga termasuk LP. Ma’arif NU termasuk program pedoman branding sekolah/madrasah unggulan,” kata Andi.
Pedoman yang sudah jadi tersebut, kata Andi, hari ini diuji di hadapan PWNU Jawa Tengah, dewan pakar dan tokoh, dan pengawas penggerak agar semakin berkualitas.
Selain pedoman branding, Andi juga mengatakan ke depan akan dilaksanakan program pendampingan melalui pengawas penggerak pada 36 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Tugas mereka (pengawas penggerak) adalah mendampingi madrasah/sekolah untuk meningkatkan grade dalam peningkatan mutu, akreditasi, pengawasan ideologi Ahlussunah Waljamaah Annahdliyah, branding, dan lainnya,” lanjut dia.
Selain itu, usai lokakarya tersebut, LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah akan menggelar Diklat Pengawas Madrasah/Sekolah Ma’arif Penggerak se Jawa Tengah untuk mengimplementasikan buku yang sudah disusun. “Semoga khidmah kami bisa istikamah, kontinu, sehingga madrasah/sekolah Ma’arif bermanfaat untuk menegakkan Islam, ajaran Kanjeng Nabi Muhammad Saw,” harap dia.
Dalam kesempatan itu, hadir juga jajaran pengurus LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Wakil Ketua PWNU Jateng Dr. Agus Riyanto, dewan pakar Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, tim penyusun Pedoman Branding Madrasah/Sekolah Unggulan, perwakilan dari Lakpesdam PWNU Jawa Tengah, perwakilan LP Ma’arif NU PCNU Kabupaten Salatiga, Sukoharjo, Pekalongan, dan Salatiga, dan jajaran pengawas penggerak.
Wakil Ketua PWNU Jateng Dr. Agus Riyanto dalam arahannya menyampaikan bahwa PWNU Jateng apresiasi kepada semua pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah yang masih ada ghirah untuk membuat program bagus, karena sesuai Surat Keputusan masa khidmah sudah berakhir pada September 2023 ini.
“Kami mengapresiasi, karena salah satu amanah dari NU adalah keinginan memiliki madrasah dan sekolah Ma’arif unggulan. Sebenarnya, sudah banyak madrasah dan sekolah Ma’arif atau NU yang menjadi rujukan nasional, tidak kalah dengan sekolah unggulan dan negeri yang favorit,” katanya.
Hal ini menegaskan bahwa NU sendiri hakikatnya mampu, membuat dan membranding madrasah dan sekolah unggulan yang menjadi rujukan dan harapannya bisa mencetak warga NU yang hebat, memiliki kapabilitas intelektual yang bisa bersaing dengan sekolah negeri dan swasta, dan memiliki pemahaman agama yang benar
“Harapannya, di tiap cabang ada satu madrasah/sekolah unggulan. Hal ini penting, karena tren hari ini di kota atau desa, orang tua cenderung menyekolahkan anak-anaknya bersekolah di sekolah berbasis agama. Mereka berharap anak-anaknya memeroleh pendidikan agama yang baik, karena mereka tidak perlu ribet mengundang guru ngaji ke rumah,” tegas beliau.
Madrasah dan sekolah unggulan harusnya tidak jadi papan nama saja, atau nama saja. “Namun harus diimbangi dengan kurikulum, kualitas SDM tenaga pendidik, sarana, prasarana, dan program yang berkualitas,” lanjutnya.
Pihaknya juga berharap ke depan ada testimoni dari para pengelola madrasah dan sekolah unggulan dari Ma’arif yang sudah menjadi rujukan nasional untuk memerkuat program penguatan mutu di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah.
Kegiatan itu secara resmi dibuka pada pukul 10.07 WIB dan dilanjutkan dengan orientasi kegiatan oleh Ketua Tim Penyusun Pedoman Branding Madrasah/Sekolah Unggulan Fakhrudin Karmani, pemaparan dan diskusi oleh narasumber Dr. Hidayatun dan Supriyono, M.Pd dengan moderator Ziaul Khaq dan Dr. Muamar dengan moderator Hamidulloh Ibda. (Dst)