Artikel

Lembaga Pendidikan dan Peranya Mengantisipasi Kasus Penculikan

Beberapa broadcast pesan memenuhi grup WhatsApp, sebagai orang tua menyebarkan pesan waspada kepada orang tua lain menjadi hal yang sering dilakukan. Hal ini untuk saling berbagi informasi kepada orang tua lain. Semenjak berita penculikan beredar kekhawatiran orang tua bertambah. Belum lagi berita-berita yang beredar membuat orang tua semakin meningkatkan kewaspadaannya. 

Beberapa sekolah yang tidak memiliki fasilitas antar jemput memberikan anjuran kepada para orang tua untuk menjemput buah hatinya. Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengantisipasi tindak penculikan khususnya di lingkungan sekolah. Pihak sekolah juga akan memberikan penjagaan secara ketat kepada para peserta didik. 

Guru akan mengantarkan peserta didik hingga mereka dijemput dan tidak akan membiarkan siswanya dijemput oleh orang asing. Ketika berada di sekolah peserta didik menjadi tanggung jawab gurunya, maka dari itu guru memproteksi peserta didik hingga mereka dijemput oleh orang tua. Hal ini dilakukan supaya guru bisa memastikan bahwa peserta didik benar-benar pulang ke rumah dengan orang terdekatnya. 

Dilansir dari laman Republika.co.id terdapat siswa SDN 1 Mekarjadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis diduga menjadi korban penculikan pada Rabu (1/2/2023). Kasus tersebut tengah ditangani oleh kepolisian. Adanya kejadian tersebut membuat Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis mengeluarkan surat edaran kepada satuan lembaga pendidikan dari tingkat TK dan SD di daerah tersebut. Surat edaran tersebut berisi tentang himbauan mengenai kewaspadaan mengenai kasus penculikan anak. (Republika, 04/02/2023)

Berbagai berita yang beredar membuat lembaga pendidikan ikut andil dalam mengantisipasi kasus penculikan. Sekolah tempat menuntut ilmu akan menjadi tempat yang aman dan nyaman pula bagi para peserta didik. Menurut Kepala Madrasah ELPIST Temanggung Muhammad Ulfi Fadli menuturkan bahwa upaya pihak sekolah dalam mengantisipasi tindak penculikan anak yakni:

“kita memberikan informasi kepada peserta didik tentang berita-berita kasus penculikan. kemudian kita lanjutkan dengan memberikan edukasi kepada peserta didik tentang bagaimana sikap bertemu dengan orang yang baru dan selalu waspada. kemudian kita juga memberikan cara jika peserta didik dalam situasi yang membahayakan, yaitu dengan cara berteriak, ini sederhana, namun dapat menyelamatkan jika dalam kondisi tidak ramai. adapun beberapa tipsnya Ingatkan anak agar tidak meladeni ajakan orang yang tidak dikenal meskipun terlihat meyakinkan” ujar Ulfi.

Kaprodi PIAUD INISNU Temanggung sekaligus orang tua yang punya anak yang masih sekolah Yenny Aulia Rachman menuturkan bahwa untuk mengantisipasi tindak penculikan adalah “selalu ditemani anak, jika tidak bisa maka pastikan orang yang menemani bisa dipercaya. kemudian biasakan apa yang anak alami untuk bercerita kepada orang tuanya, nanti orang tua dapat menyimpulkan jika terdapat hal-hal yang membahayakan”

Jaga buah hati kita, beri pengertian tentang berita yang beredar supaya anak bisa senantiasa berhati-hati dengan orang asing. Selalu ingat kata bang napi bahwa kejahatan itu bukan kejahatan bukan hanya karena ada niat dari pelakunya tapi karena ada kesempatan. Maka dari itu kita sebagai orang tua harus selalu waspada.

Anisa Rachma Agustina

Tinggalkan Balasan