Daerah

Memahami Akuntansi Syariah dan Bedanya dengan Akuntansi Konvensional

Ilustrasi elsaoktaviana.wordpress.com

Oleh Yauma Ida Fitria

Mahasiswa Ekonomi Syariah  INISNU Temanggung

Penerapan prinsip syariah dalam berbagai sistem perekonomian memang semakin menunjukkan tren yang positif. Terlebih lagi di Indonesia yang sebagian besar populasinya terdiri dari muslim. Sektor ekonomi berbasis syariah mulai dari bank, pasar modal hingga akuntansi berprinsip syariah pun menjadi ramai diminati berbagai kalangan muslim di seluruh belahan dunia.

Ada beberapa hal yang membuat akuntansi syariah berbeda dengan akuntansi konvensional. Perbedaan yang paling mendasar di antara keduanya adalah dasar hukum yang digunakan dalam prakteknya. Berikut Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvensional.

Dari awal, kita fokus tentang akuntansi syariah. Nah, ada satu jenis akuntansi yang umum digunakan, yaitu akuntansi konvensional. Akuntansi konvensional mementingkan para pemilik modal atau para kapitalis.

Adapun tujuan yang dicapai oleh akuntansi konvensional relatif duniawi, dimana hanya fokus pada tujuan ekonomi saja, tanpa mempedulikan pertanggungjawaban di hadapan Tuhan. Jadi bentuk pertanggungjawaban yang diutamakan adalah pertanggungjawaban pada entitas ekonomi atau sekelompok manusia saja.

Ada beberapa hal yang membuat akuntansi syariah berbeda dengan akuntansi konvensional. Perbedaan yang paling mendasar di antara keduanya adalah dasar hukum yang digunakan dalam prakteknya. Berikut Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvensional.

Akuntansi syariah berjalan menggunakan dasar hukum yang sesuai dengan prinsip dan ketentuan-ketentuan dari Allah, yang mana sudah tertera dalam Al Quran. Akuntansi syariah biasanya hanya bisa mengolah data-data keuangan berupa transaksi yang sesuai syariah, seperti mudharabah, murabahah, dan lain sebagainya.

Sedangkan, akuntansi konvensional berjalan menggunakan dasar hukum yang berasal dari undang-undang yang berlaku di suatu negara. Karena itu, akuntansi konvensional sifatnya lebih umum sehingga bisa menerapkan berbagai macam transaksi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan akuntansi syariah dan mengapa disebut berbeda dengan akuntansi konvensional?

Akuntansi syariah adalah suatu sistem yang mengatur kegiatan mencatat, menggolongkan dan meringkas, melaporkan, serta menganalisa data-data keuangan menggunakan prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai ajaran agama Islam. Penerapan prinsip islam ke dalam sektor ekonomi bukan terjadi pada produk-produk bank seperti tabungan syariah saja. Kini, ada juga metode akuntansi berbasis syariah yang tentunya disesuaikan dengan prinsip-prinsip Islam.

Sama halnya seperti produk-produk sektor perekonomian yang berbasis syariah, akuntansi syariah juga tak terlepas dari penerapan prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai agama Islam di dalamnya, baik dalam hal siklus maupun pencatatannya. Oleh karena itu, akuntansi syariah sangat menuntut pertanggungjawaban si akuntan terhadap prinsip syariah yang diterapkan saat mengerjakan penyajian data-data keuangan tersebut.

Sedangkan akuntansi konvensional  merupakan proses pencatatan, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, menyajikan data transaksi, posting ke buku besar dan melaporkan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

Kinerja manajer pada akuntansi konvensional adalah menjaga investasi yang dipercayakan pemilik atau kreditor. Keuntungan juga merupakan standar utamanya serta keinginan perusahaan. Pada ilmu akuntansi konvensional yang berkembang saat ini sistem ekonomi dikendalikan oleh pihak swasta dan perkembangan ekonomi perusahaan swasta sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi konvensional.

Bedanya Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional

Berikut ini, beberapa perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional dari beberapa sisi dan penjelasannya.

Perbedaan dari Segi Pengertiannya

Akuntansi syariah dan akuntansi konvensional memiliki perbedaan dari sisi pengertiannya yang paling dasar. Akuntansi syariah lebih mengarah pada pembukuan, pendataan, kerja dan usaha, serta perhitungan dan perdebatan sesuai dengan syarat yang telah disepakati. Hal ini juga sekaligus menjadi penentuan imbalan yang meliputi, semua pekerjaan yang berkaitan dengab keduniaan maupun keakhiratan.

Sedangkan, akuntansi konvensional adalah seputar pengumpulan dan pembukuan sekaligus penelitian tentang keterangan-keterangan dari berbagai macam aktivitas.

Karena, pengguna lembaga keuangan syariah memiliki kebutuhan informasi yang berbeda dengan pengguna dari lembaga keuangan konvensional.

Perbedaan tujuan

Tujuan akuntansi syariah juga berbeda dengan akuntansi konvensional. Akuntansi syariah bertujuan menjaga harta yang merupakan hujjah atau bukti ketika terjadi perselisihan, membantu mengarahkan kebijaksanaan, merinci hasil usaha untuk keperluan zakat, penentuan hak-hak mitra bisnis, menetapkan imbalan dan hukuman, serta penilaian evaluasi kerja dan motivasi

Sedangkan, akuntansi konvensional biasanya bertujuan menjelaskan utang piutang, untung rugi, sentral moneter dan membantu mengambil ketetapan-ketetapan manajemen.

Perbedaan karakteristik

Karakteristik akuntansi syariah dan konvensional juga berbeda. Akuntansi syariah berjalan sesuai dengan nilai-nilai akidah dan akhlak. Karena itu, seorang akuntan bertugas memberikan data-data dalam membantu orang yang bersangkutan seputar hubungan kesatuan ekonomi dengan kaidah dan hukun syariat islam dalam bidang muamalah.

Dalam hal ini, seorang akuntan juga sudah sadar harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya di hadapan Allah. Mereka tidak bisa mengabulkan keinginan pemilik modal, jika terdapat langkah yang menyeleweng dari hukum Allah dan memutarbalikan fakta.

Sedangkan, akuntansi konvensional berjalan sesuai peraturan-peraturan dan teori dari manusia yang memiliki sifat khilaf, lupa, keterbatasan ilmu dan wawasan. Karena itu, konsep akuntansi koncensioanl lebih labil dan tidak permanen. 

Konsep, sistem, dan teknik akuntansi yang membantu suatu lembaga diperlukan untuk menjaga tujuan, fungsi dan operasionalnya berjalan sesuai dengan ketentuan syariah.

Selain itu, konsep ini juga bisa menjaga hak-hak stakeholders yang ada di dalamnya dan mendorong lembaga keuangan mencapai kesejahteraan hakiki di dunia dan akkhirat. Oleh sebab itu, perusahaan syariah seperti perbankan menerapkan kerangka kerja syariah dan sifat transaksi yang berbeda dengan perusahaan atau perbankan konvensional.

Perbedaan modal

Modal yang digunakan untuk menjalankan akuntansi syariah dan konvensional pun berbeda. Modal akuntansi koncwnsional terbagi menjadi dua macam, yakni modal tetap atau aktiva tetap dan modal yang beredar atau aktiva lancar.

Sedangkan, modal yang digunakan akuntansi syariah berupa barang-barang pokok yang dibagi menjadi harta berupa uang dan harta berupa barang. Kemudian barang-barang pokok ini dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.

Perbedaan konsep

Konsep akuntansi syariah dan konvensional pun berbeda. Akuntansi konvensional mempraktekkan teori pencadangan dan ketelitian, dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan dan menyampaikan kemungkinan laba yang diperoleh.

Sedangkan, akuntansi syariah memperhatian hal itu dengan menentukan nilai atau harga berdasarkan nilai tukar yang berlaku dan membentuk cadangan bila terjadi bahaya atau resiko tertentu.

Perbedaan prinsip

Akuntansi syariah dan konvensional memiliki perbedaan prinsip dasar, seperti yang dijelaskan pada awal. Tapi secara khusus, akuntansi konvensional menerapkan prinsip bahwa laba habya ada ketika terjadi jual beli.

Sedangkan akuntansi syariah memandang laba sesuai dengan prinsip akidah. Laba akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun belum terjual. 

Meskipun, jual beli adalah suatu keharusan untuk mendapatkan laba dan llaba tidak boleh dibagi sebelum laba diperoleh secara nyata.

Terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, keduanya sama-sama penting dalam kegiatan pencatatan transaksi perusahaan termasuk dalam  membuat laporan keuangan perusahaan berserta auditnya. Akuntansi memang sangat memerlukan kesungguhan dalam mempelajarinya, apalagi jika kepentingannya menyangkut urusan perusahaan. Namun, jangan terlalu risau. Sebab, kini sudah banyak jasa-jasa konsultasi online yang selalu siap membantu Anda dalam urusan-urusan laporan keuangan perusahaan.

Semoga ulasan singkat perbedaan akuntansi syariah dan konvensional di atas memberikan pemahaman. Bahwa ada batas yang cukup bertolak belakang dengan syariat islam. Maka lahirlah istilah ekonomi syariah dan kini sedang banyak dilirik masyarakat.

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan