Artikel

Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam Pembelajaran Tayamum

Sumber gambar: Lirboyonet

Judul: Peningkatan Hasil Belajar Materi Tayamum dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture

Jurnal:  ASNA

Penulis: Anifatul Latifah, Sigit Tri Utomo, Faizah

Akreditasi:

Url: https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=9oQ2bCUAAAAJ&citation_for_view=9oQ2bCUAAAAJ:0izLItjtcgwC

DESKRIPSI

Materi tayamum merupakan salah satu pembelajaran fikih yang diperkenankan anak di kelas 1. Tayamum adalah salah satu cara bersuci ketika seseorang tidak menemukan air, hal ini adalah sebuah pembelajaan bahwa dimanapun kita harus senantiasa menjada kebersihan dan kesucian. Dengan berbagai problematika pembelajaran yang ada. Seringkali siswa merasa bosan ketika hanya dijejali dengan metode tanya jawab dan ceramah. 

Peserta didik tidak fokus terhadap materi bahkan guru yang menyampaikan. Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan di kelas merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran (Rezeki, 2020: 170).

Dengan demikian guru harus memiliki formulasi yang tepat untuk dapat memberikan pengajaran kepada peserta didik. Untuk mendukung media pembelajaran dibutuhkan pemilihan media pembelajaran yang tepat, baik berupa media audio, visual, termasuk berupa gambar  (Ibda, 2017) (Ahmadi & Ibda, 2018). Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti memilih model pembelajaran picture and picture dan media audio visual agar pembelajaran mengenai materi tayamum menjadi pembelajaran yang menarik bagi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Picture and picture adalah suatu model belajar menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis. 

Dengan menggunakan metode ini, pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga peserta didik merasa senang belajar. Sebelumnya guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran supaya anak bisa tertarik untuk belajar. Gambar dapat membantu guru mencapai tujuan instruksional karena selain merupakan media yang murah dan mudah diperoleh, juga dapat meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu, pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi lebih luas, jelas, dan tidak mudah dilupakan (Shoimin, 2014: 122).

INTERPRETASI

Penelitian ini dibagi menjadi tiga siklus yakni: tahapan utama, perencanaan, tindakan dan pengataman, refleksi. Di tahap perencanaan guru dan peneliti mempersiapkan berbagai komponen yang ada. Yaitu: penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan lembar kerja peserta didik, alat dan sumber belajar, dan penyiapan instrumen penilaian. 

Pembelajaran siklus I diterapkan model pembelajaran picture and picture dan media audio visual guru menyajikan materi pengantar berupa pengertian tayamum, syarat tayamum, rukun tayamum, sunah-sunah tayamum, dan hal-hal yang membatalkan tayamum, tata cara tayamum disajikan menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa mengurutkan tata cara tayamum bersama dengan kelompoknya. Pada pembelajaran siklus I guru menyajikan video animasi kartun yang sedang melaksanakan tayamum.

Pada pembelajaran siklus I ini langkah-langkah model pembelajaran picture and picture dan media audio visual dilaksanakan guru dengan baik, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Pada pembelajaran siklus I siswa sudah mulai memperhatikan guru ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, namun masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru, ada siswa yang ngobrol dengan siswa lain yang berada di meja belakangnya ada juga siswa yang bermain dengan alat tulisnya. Siswa kurang antusias ketika mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, antusias siswa pada pembelajaran siklus I mulai meningkat ketika guru menerapkan model pembelajaran picture and picture dan media audio visual..

Pada tahap tindakan dan pengamatan dalam pembelajaran guru masih belum melaksanakan tahapan-tahapan pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik, masih ada langkah-langkah yang belum dilaksanakan, siswa masih kurang antusias ketika guru menyampaikan materi pembelajaran.

Pembelajaran siklus II diterapkan model pembelajaran picture and picture dan media audio visual, berbeda dengan pembelajaran pada siklus I pembelajaran siklus II guru menyampaikan materi pengantar dengan memasukkan model pembelajaran picture and picture dan media audio visual, materi pengantar yang disampaikan sama seperti pada pembelajaran siklus I, namun disajikan menggunakan model pembelajaran picture and picture, setelah siswa selesai mengurutkan gambar guru menayangkan video animasi pengalaman bertayamum. 

Tata cara tayamum pada pembelajaran siklus II juga disajikan menggunakan model pembelajaran picture and picture dan media audio visual, video yang ditayangkan berbeda dengan video yang ditayangkan pada pembelajaran siklus I, pada pembelajaran siklus II video yang ditayangkan bukan animasi/kartun tetapi orang yang sedang mempraktekkan tata cara tayamum. Pada pembelajaran siklus II ini guru melaksanakan pembelajaran dengan baik. Langkah-langkah model pembelajaran picture and picture dan media audio visual semuanya terlaksana. Siswa sudah memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, pada pembelajaran siklus I antusias siswa mulai meningkat pada saat guru menerapkan model pembelajaran picture and picture dan media audio visual pada awal kegiatan inti pembelajaran. Pada saat berlangsungnya pembelajaran siklus II siswa memperhatikan guru dan sangat antusias.

EVALUASI

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil penelitian penerapan model pembelajaran picture and picture berbasis media audio visual pada materi tayamum di kelas I MI Najmul Huda Kemloko. Penerapan model pembelajaran picture and picture berbasis media audio visual pada materi tayamum di MI Najmul Huda Kemloko dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar aspek kognitif dan juga aspek psikomotorik dari siklus I dan siklus II yaitu, hasil belajar aspek kognitif siklus I dengan nilai rata-rata kelas 72,6 dan siklus II dengan nilai rata-rata kelas 83,8. Hasil belajar aspek psikomotorik siklus I 73,7 dan siklus II 86,8.

Metode pembelajaran ini dapat menjadi referensi bagi para pendidik dalam memberikan pembelajaran dan pengajaran kepada peserta didik. Khususnya bagi pembelajaran tayamum, karena metode ini dirasa efektif.

REKOMENDASI

Sebagai seorang guru harus memiliki berbagai referensi metode pembelajaran untuk menarik peserta didik. Menguasai berbagai metode pembelajaran akan membuat guru dicintai muridnya, karena siswa akan menunggu-nunggu pembelajaran yang asik dan menyenangkan.

Anisa Rachma Agustina

Tinggalkan Balasan