Esai

Pantun: Pengertian, Fungsi, dan 100 Contoh Pantun untuk Sambutan

Pantun: Pengertian, Fungsi, dan 100 Contoh Pantun untuk Sambutan (Foto: AI)

DISTINGSI.com – Pantun memiliki peran penting dalam memberikan sambutan, terutama dalam tradisi budaya Melayu dan Nusantara secara umum. Fungsinya tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai cara untuk menciptakan suasana yang hangat, akrab, dan menyenangkan. Pantun mampu memecahkan kekakuan dan memberikan kesan ramah dalam suatu acara, sehingga audiens merasa lebih terhubung dengan pembicara.

Baca: Contoh 200 Pantun Lucu, Jenaka, Keren, dan Elegan untuk Sambutan dan Pidato

Pengertian Pantun

Pantun, sebagai warisan budaya Nusantara, memiliki peran yang sangat istimewa dalam berbagai acara, termasuk sambutan. Lebih dari sekadar rangkaian kata berrima, pantun adalah sebuah karya seni yang mampu membungkus pesan mendalam dalam balutan keindahan bahasa. Dalam konteks sambutan, pantun berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif, mampu mencairkan suasana, dan sekaligus menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara.

Pantun dalam sambutan adalah sebuah tradisi yang kaya akan makna dan nilai estetika. Dengan memahami konsep dan fungsinya, kita dapat lebih menghargai keindahan bahasa Indonesia dan memanfaatkan pantun sebagai alat komunikasi yang efektif.

Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional Melayu yang memiliki struktur khas berupa empat baris dengan pola rima a-b-a-b. Secara umum, pantun digunakan sebagai medium untuk menyampaikan pesan, nasihat, atau hiburan dengan cara yang indah dan berirama. Dalam konteks sambutan, pantun memiliki fungsi khusus sebagai bagian pembuka atau penyelaras suasana, sehingga menjadi elemen penting dalam membangun hubungan yang hangat antara pembicara dan audiens. Penggunaan pantun dalam sambutan tidak hanya berfungsi sebagai penghias kata, tetapi juga sebagai simbol penghormatan terhadap tradisi budaya, khususnya dalam acara yang bersifat formal atau adat.

Pantun dalam sambutan biasanya dimulai dengan baris sampiran yang memberikan gambaran atau suasana, diikuti dengan isi yang mengandung pesan inti. Struktur ini memungkinkan pantun menyampaikan makna yang dalam dengan cara yang santun dan menyenangkan. Selain itu, pantun juga menunjukkan kecerdasan linguistik pembicara, karena merangkai kata-kata berirama membutuhkan kreativitas dan ketelitian. Dalam acara-acara resmi, pantun sering digunakan untuk mencairkan suasana, menarik perhatian audiens, dan memberikan kesan positif terhadap pembicara. Menurut Effendi (2015), pantun memiliki nilai estetika dan etika yang tinggi, sehingga kerap menjadi elemen penting dalam komunikasi tradisional masyarakat Melayu.

Salah satu kekuatan pantun adalah kemampuannya untuk memadukan unsur hiburan dengan pesan moral. Dalam sambutan, hal ini menjadi sangat relevan karena pesan yang disampaikan tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga mampu menyentuh sisi emosional audiens. Oleh karena itu, pantun tidak hanya berfungsi sebagai elemen budaya, tetapi juga sebagai alat komunikasi yang efektif dan bernilai estetis (Effendi, 2015).

Konsep dasar pantun dalam sambutan adalah pemanfaatan struktur dan ciri khas pantun untuk memperkaya isi sambutan. Struktur pantun yang terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi memungkinkan pembicara untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung, namun tetap jelas dan berkesan. Selain itu, penggunaan diksi yang indah dan pemilihan rima yang tepat membuat pantun terdengar lebih menarik dan mudah diingat.

Melalui permainan kata dan irama, pantun dapat menggambarkan kecerdasan, kehalusan budi, dan kreativitas pembicara. Biasanya, pantun dalam sambutan juga berfungsi sebagai pembuka atau penyegar yang memancing perhatian audiens sebelum memasuki inti acara. Selain itu, pantun sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral, nasihat, atau harapan dengan cara yang ringan namun bermakna, sehingga pesan tersebut lebih mudah diterima oleh audiens.

Dalam konteks formal atau adat, pantun dapat memperkuat nuansa tradisional dan memperlihatkan penghormatan terhadap budaya lokal. Ini menjadi simbol identitas budaya yang menunjukkan penghargaan terhadap kearifan lokal. Dengan demikian, penggunaan pantun dalam sambutan tidak hanya memperindah penyampaian, tetapi juga memperkaya nilai budaya dalam suatu acara.

Fungsi Pantun

Pantun, sebagai warisan budaya yang kaya akan makna dan keindahan, memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah sambutan. Kehadirannya mampu menghidupkan suasana, mencairkan ketegangan, dan sekaligus menyampaikan pesan yang mendalam. Bayangkan sebuah sambutan yang diawali dengan alunan kata-kata indah dalam bentuk pantun. Seketika, perhatian audiens akan tertuju, rasa penasaran pun terbangun.

Fungsi utama pantun dalam sambutan adalah sebagai pembuka yang memikat. Dengan pemilihan diksi yang tepat dan rima yang menarik, pantun mampu menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Selain itu, pantun juga dapat berfungsi sebagai pengantar bagi tema utama yang akan disampaikan. Melalui bait-bait pantun, pembicara dapat menyiratkan pesan-pesan tersirat yang relevan dengan konteks acara.

Lebih dari sekadar pembuka, pantun juga dapat digunakan sebagai penguat argumentasi dalam sebuah sambutan. Dengan gaya bahasa yang puitis, pembicara dapat menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diingat oleh audiens. Pantun juga mampu membumbui sambutan dengan sentuhan humor atau sindiran yang halus, sehingga tidak terkesan kaku dan monoton.

Dalam konteks budaya Indonesia, pantun telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai upacara adat. Penggunaan pantun dalam sambutan mencerminkan kekayaan intelektual bangsa dan penghormatan terhadap tradisi leluhur. Selain itu, pantun juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan di antara para hadirin.

Secara keseluruhan, pantun memiliki peran yang multifungsi dalam sebuah sambutan. Mulai dari menciptakan suasana yang kondusif, menyampaikan pesan yang mendalam, hingga memperkuat hubungan antarmanusia, pantun telah membuktikan diri sebagai salah satu bentuk ekspresi yang paling efektif dan bermakna. Intinya, pantun dalam sambutan bukan hanya sekadar hiasan kata, melainkan sebuah karya seni yang mampu menyentuh hati dan pikiran audiens.

Fungsi Pantun dalam Sambutan

Menurut Dr. Hamidulloh Ibda (2019), fungsi pantun dalam sambutan, pidato, atau saat menyampaikan materi dalam forum seminar, diklat, lokakarya, workshop, terbagi ke dalam sejumlah fungsi. Pertama, Pembuka yang Memikat. Pantun seringkali digunakan sebagai pembuka sambutan untuk menarik perhatian audiens. Dengan pemilihan kata yang tepat, pantun mampu menciptakan suasana yang hangat dan akrab.

Kedua, Pengantar Tema. Pantun dapat berfungsi sebagai pengantar bagi tema utama yang akan disampaikan dalam sambutan. Melalui bait-bait pantun, pembicara dapat menyiratkan pesan-pesan tersirat yang relevan dengan konteks acara.

Ketiga, Penguat Argumentasi. Pantun juga dapat digunakan untuk memperkuat argumentasi dalam sebuah sambutan. Dengan gaya bahasa yang puitis, pembicara dapat menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diingat oleh audiens.

Keempat, Penghubung Antar Ide: Pantun dapat berfungsi sebagai penghubung antar ide dalam sebuah sambutan, sehingga alur pikiran pembicara menjadi lebih koheren dan mudah diikuti.

Penutup yang Memorable: Pantun juga sering digunakan sebagai penutup sambutan untuk memberikan kesan yang mendalam pada audiens.

Contoh 100 Pantun untuk Menutup Sambutan

Berikut adalah 100 pantun hikmah yang dapat digunakan untuk menutup sambutan dengan penuh kesan:

  1.  

Burung camar terbang di awan,
Melintas indah di tengah samudera.
Sampai di sini kata berucapan,
Semoga bermanfaat selamanya.

  1.  

Mentari pagi menyinari taman,
Menyapa bunga yang harum mewangi.
Kata-kata ini menjadi kenangan,
Semoga menginspirasi hati dan diri.

  1.  

Matahari tenggelam di ujung lautan,
Membawa keindahan di waktu senja.
Akhir ucapan kami sampaikan,
Semoga membawa bahagia.

  1.  

Bunga mawar di tepi jalan,
Harum semerbak menggoda hati.
Kata terakhir kami sampaikan,
Semoga acara penuh arti.

  1.  

Ikan berenang di air tenang,
Melompat riang ke dalam kolam.
Hati yang tenang, hidup pun senang,
Semoga semua beroleh salam.

  1.  

Layang-layang terbang ke langit,
Diiringi angin membawa cerita.
Sambutan ini kami akhiri singkat,
Semoga manfaatnya tak pernah sirna.

  1.  

Burung merpati hinggap di dahan,
Membawa pesan penuh makna.
Hikmah hari ini jadi kenangan,
Semoga membawa manfaat bersama.

  1.  

Ke pasar pagi membeli ikan,
Ikan segar dibeli dua.
Terima kasih atas perhatian,
Sampai jumpa di lain acara.

  1.  

Jalan-jalan ke kota tua,
Melihat sejarah yang penuh pesona.
Akhir ucapan mohon doa,
Semoga semua dalam lindungan-Nya.

  1.  

Langit biru penuh pelangi,
Tanda hujan telah reda.
Pantun ini penutup dari kami,
Semoga menginspirasi dalam melangkah.

  1.  

Bunga melati harum semerbak,
Tumbuh subur di halaman rumah.
Kata terakhir takkan terlupakan,
Semoga semua mendapat hikmah.

  1.  

Memetik mangga di tepi sawah,
Mangga ranum manis rasanya.
Pantun ini mengakhiri langkah,
Semoga acara membawa bahagia.

  1.  

Menjala ikan di tepian rawa,
Ikan kecil terjaring semua.
Ucapan ini sederhana saja,
Semoga berkesan bagi semua.

  1.  

Ke hutan mencari rotan,
Rotan lentur dibuat keranjang.
Terima kasih atas perhatian,
Semoga semua tetap tenang.

  1.  

Petik durian di pagi hari,
Durian jatuh dekat tepi.
Akhir ucapan dari kami,
Semoga berkah menyertai.

  1.  

Malam terang diterangi rembulan,
Bintang bersinar di langit kelam.
Terima kasih atas kehadiran,
Semoga silaturahmi terus terjalin dalam.

  1.  

Buah manggis dibelah dua,
Isinya manis putih bersih.
Sampai jumpa di acara selanjutnya,
Semoga sehat dan penuh kasih.

  1.  

Nelayan pulang membawa ikan,
Ikan besar penuh di sampan.
Ucapan ini jadi kenangan,
Semoga semua penuh keimanan.

  1.  

Burung pipit terbang ke ranting,
Membawa daun untuk sarangnya.
Akhir ucapan kami sampaikan,
Semoga hikmah selalu terasa.

  1.  

Jalan-jalan di tepi pantai,
Melihat ombak berkejaran riang.
Semoga semua terus damai,
Dalam kebersamaan yang panjang.

  1.  

Menikmati pagi di tengah taman,
Bunga bermekaran indah warnanya.
Ucapan ini kami akhiri perlahan,
Semoga berkah terus mengalir selamanya.

  1.  

Mentari terbit di ujung bukit,
Cahayanya hangat menyentuh bumi.
Semoga acara ini menjadi titik,
Untuk melangkah lebih berarti.

  1.  

Hujan reda di sore hari,
Langit cerah berwarna biru.
Semoga hikmah acara ini,
Menjadi bekal di waktu yang baru.

  1.  

Kapal layar berlabuh di dermaga,
Membawa hasil dari lautan.
Sampai di sini kami berkata,
Semoga semua penuh kebaikan.

  1.  

Petik bunga mawar di taman,
Wanginya harum memikat hati.
Ucapan ini kami tinggalkan,
Semoga membawa manfaat abadi.

  1.  

Matahari senja berwarna jingga,
Langit indah penuh pesona.
Semoga semua beroleh cinta,
Dalam damai dan sukacita.

  1.  

Nelayan melaut di pagi buta,
Membawa perahu menuju pantai.
Akhir ucapan sederhana saja,
Semoga semua hidup damai.

  1.  

Bermain bola di lapangan hijau,
Sorak ramai penuh semangat.
Pantun ini jadi penutup yang elok,
Semoga semua penuh manfaat.

  1.  

Burung kutilang di pohon cemara,
Berkicau merdu pagi menyapa.
Semoga kita berjumpa di lain acara,
Dalam keadaan sehat bahagia.

  1.  

Berlari-lari di tepian pantai,
Ombak kecil menyentuh kaki.
Ucapan ini sederhana tetapi,
Semoga menguatkan hati dan diri.

  1.  

Berlayar jauh menuju pulau,
Mencari mutiara di dasar lautan.
Hikmah ini semoga kekal,
Menjadi bekal dalam kehidupan.

  1.  

Makan siang di bawah pohon,
Diiringi angin sepoi-sepoi.
Semoga ucapan kami di sini,
Menjadi penyemangat yang tak terhenti.

  1.  

Anak kecil bermain bola,
Berlarian riang di tengah desa.
Semoga acara ini penuh makna,
Hingga menjadi kenangan luar biasa.

  1.  

Burung terbang di atas lautan,
Menukik ke air mencari makan.
Pantun ini jadi ucapan,
Semoga hidup penuh kebaikan.

  1.  

Melukis awan di atas kertas,
Membuat gambar penuh warna.
Semoga semua dalam hikmah yang luas,
Menjalani hidup penuh bahagia.

  1.  

Mendaki bukit melihat jurang,
Udara sejuk menyentuh hati.
Sampai di sini ucapan menghilang,
Semoga membawa kesan berarti.

  1.  

Anak rusa di tengah taman,
Berlarian di bawah pohon rindang.
Semoga semua mendapat kenangan,
Yang menguatkan dalam hidup yang panjang.

  1.  

Bulan sabit menghiasi malam,
Cahaya redup memberi tenang.
Pantun ini penutup salam,
Semoga semuanya terus bersemangat panjang.

  1.  

Memancing ikan di tepi telaga,
Ikan kecil menari riang.
Ucapan ini kami sampaikan,
Semoga semua tetap dalam kasih sayang.

  1.  

Jalan pagi menyusuri rawa,
Menikmati udara segar terasa.
Semoga acara ini memberi makna,
Dan menjadi bekal untuk masa depan kita.

  1.  

Burung elang terbang melayang,
Menyusuri langit tinggi dan jauh.
Semoga langkah kita selalu tenang,
Menjalani hidup penuh berkah jauh.

  1.  

Meniti bambu di atas sungai,
Hati-hati menjaga keseimbangan.
Semoga hikmah ini terpatri,
Menjadi pedoman dalam kehidupan.

  1.  

Mentari pagi menyapa bumi,
Burung berkicau di dahan tinggi.
Ucapan terakhir dari kami,
Semoga kebahagiaan tak pernah pergi.

  1.  

Anak kecil bermain riang,
Di tengah taman penuh bunga.
Semoga hikmah acara terbilang,
Menjadi pelita dalam langkah kita.

  1.  

Makan siang di bawah pohon,
Dengan keluarga terasa bahagia.
Semoga ucapan ini mengesankan,
Dan menambah erat tali saudara.

  1.  

Perahu layar mengarungi laut,
Diiringi angin yang sepoi-sepoi.
Semoga hikmah ini terpatut,
Menjadi pencerah hati yang sepi.

  1.  

Bintang gemintang menghiasi malam,
Angin dingin berhembus tenang.
Semoga semua penuh salam,
Dalam hidup yang panjang.

  1.  

Melukis langit di waktu senja,
Warna jingga membuat takjub.
Semoga semua mendapat hikmah,
Dan terus melangkah dengan teguh.

  1.  

Hujan turun di waktu pagi,
Membasahi daun di pohon jati.
Sampai di sini ucapan ini,
Semoga membawa berkat dan arti.

  1.  

Pohon rindang di tengah desa,
Menjadi naungan saat berjalan.
Semoga semua hidup bahagia,
Dan selalu dalam rahmat Tuhan.

  1.  

Bunga melati harum mewangi,
Tumbuh subur di tepi taman.
Ucapan ini kami akhiri,
Semoga hikmah jadi pedoman.

  1.  

Burung nuri hinggap di dahan,
Kicau merdu membuat tenang.
Terima kasih atas perhatian,
Semoga hidup terus gemilang.

  1.  

Air mengalir di sungai kecil,
Jernih terlihat ikan berlalu.
Akhir kata semoga berguna,
Menjadi pegangan setiap waktu.

  1.  

Pagi cerah mentari bersinar,
Burung terbang di awan tinggi.
Sampai di sini kata tersiar,
Semoga hidup penuh harmoni.

  1.  

Langit senja berwarna jingga,
Ombak kecil mengiringi angin.
Ucapan ini penuh makna,
Semoga bersama dalam kebaikan.

  1.  

Bunga cempaka harum di taman,
Mekar indah di pagi hari.
Akhir ucapan kami sampaikan,
Semoga menjadi berkat sejati.

  1.  

Hujan reda tampak pelangi,
Warna indah di cakrawala.
Semoga semua dalam harmoni,
Melangkah bahagia tanpa cela.

  1.  

Ikan pari berenang riang,
Di tengah laut nan biru jernih.
Sampai di sini kata terbilang,
Semoga langkah penuh kasih.

  1.  

Burung elang terbang melayang,
Mencari mangsa di atas bukit.
Ucapan ini jadi penutup sayang,
Semoga hidup semakin baik.

  1.  

Mentari pagi memancar terang,
Memberi hangat pada semesta.
Akhir kata kami ucapkan tenang,
Semoga hidup dalam cinta.

  1.  

Matahari tenggelam di tepi pantai,
Langit jingga menyejukkan hati.
Semoga semua tetap damai,
Dalam berkah ilahi yang abadi.

  1.  

Jalan pagi ke tepi ladang,
Melihat petani membawa cangkul.
Semoga hikmah terus dikenang,
Menjadi pelita di masa yang betul.

  1.  

Anak rusa lari ke bukit,
Mencari ibu yang menunggu di sana.
Pantun ini jadi penutup ringkas,
Semoga hikmah tetap terjaga.

  1.  

Angin malam membawa tenang,
Menyapu daun di tepian rawa.
Semoga semua terus dikenang,
Dalam doa yang tulus mulia.

  1.  

Ikan berenang di dalam kolam,
Air jernih memantulkan cahaya.
Pantun ini penutup salam,
Semoga hidup penuh bahagia.

  1.  

Bulan sabit di langit malam,
Bintang berkelip mengiringi langkah.
Semoga kita terus bersalam,
Menjaga silaturahmi dengan indah.

  1.  

Ke pasar pagi membeli sayur,
Bertemu tetangga dengan senyuman.
Semoga hikmah menjadi makmur,
Dalam hidup penuh kebahagiaan.

  1.  

Ombak kecil menyentuh karang,
Di tepi pantai nan mempesona.
Akhir ucapan kami kenang,
Semoga semua mendapat hikmah nyata.

  1.  

Burung merpati membawa pesan,
Terbang tinggi di angkasa luas.
Semoga kita dalam persatuan,
Melangkah bersama dengan tulus.

  1.  

Mentari pagi menyapa bumi,
Menghangatkan hati yang kedinginan.
Semoga kita hidup rukun damai,
Dalam berkah Tuhan yang berkesinambungan.

  1.  

Bunga mawar merah merekah,
Harumnya semerbak menenangkan jiwa.
Akhir kata penuh hikmah,
Semoga berkah melimpah selamanya.

  1.  

Ke kebun memetik mangga,
Mangga manis segar rasanya.
Pantun ini jadi ucapan bijaksana,
Semoga semua bahagia adanya.

  1.  

Burung nuri di pohon tinggi,
Kicau merdu memecah sunyi.
Sampai di sini kata berhenti,
Semoga hikmah selalu di hati.

  1.  

Pohon kelapa di tepi pantai,
Daunnya melambai diterpa angin.
Semoga hidup terus damai,
Dalam perjalanan yang penuh yakin.

  1.  

Berlayar jauh ke tengah lautan,
Mencari mutiara di dasar samudera.
Semoga hikmah menjadi kenangan,
Yang menerangi langkah selanjutnya.

  1.  

Mentari senja di ufuk barat,
Menyinari bumi yang mulai redup.
Akhir ucapan kami ucap erat,
Semoga kebahagiaan tak pernah pupus.

  1.  

Nelayan pulang membawa ikan,
Ikan segar hasil tangkapan.
Semoga hidup penuh kenangan,
Dalam cinta dan kebahagiaan.

  1.  

Petani menanam padi di sawah,
Air mengalir menyejukkan jiwa.
Pantun ini jadi pengingat indah,
Semoga hikmah abadi selamanya.

  1.  

Burung rajawali terbang di langit,
Memandang luas indah dunia.
Semoga semua hidup penuh manfaat,
Dalam rahmat Tuhan yang tiada sia-sia.

  1.  

Bunga matahari tumbuh di ladang,
Menghadap terang cahaya pagi.
Semoga langkah kita semakin tenang,
Dalam hidup yang penuh arti.

  1.  

Air sungai mengalir perlahan,
Jernih tampak ikan bermain.
Semoga kita dalam keberkahan,
Melangkah maju penuh keyakinan.

  1.  

Gunung tinggi menjulang awan,
Pemandangan indah mengagumkan.
Semoga hikmah selalu di tangan,
Menjadi bekal untuk masa depan.

  1.  

Menyusuri jalan di pagi buta,
Embun menetes di daun hijau.
Akhir ucapan kami sematkan doa,
Semoga hidup penuh dengan hal indah.

  1.  

Bulan purnama menyinari malam,
Cahaya lembut menenangkan hati.
Semoga semua penuh salam,
Dalam hidup yang penuh harmoni.

  1.  

Petik melati di tepi taman,
Harumnya semerbak menenangkan jiwa.
Akhir ucapan jadi kenangan,
Semoga hikmah tetap membekas lama.

  1.  

Anak kecil bermain di sungai,
Air jernih memercik wajah.
Semoga langkah penuh damai,
Dalam hidup yang penuh berkah.

  1.  

Mentari pagi menyapa bumi,
Burung berkicau di dahan kayu.
Akhir ucapan dari hati kami,
Semoga hidup semakin maju.

  1.  

Ke pasar membeli ikan tenggiri,
Di tengah jalan bertemu kawan.
Semoga hikmah selalu dihati,
Menjadi panduan dalam kehidupan.

  1.  

Pohon jati tumbuh di lereng,
Tinggi menjulang penuh ketenangan.
Semoga hidup kita seimbang,
Dalam kebahagiaan yang tak tergoyahkan.

  1.  

Nelayan pulang dengan sampan,
Hasil tangkapan penuh karunia.
Akhir ucapan kami sampaikan,
Semoga hidup penuh sukacita.

  1.  

Jalan pagi di tengah sawah,
Udara segar terasa menyentuh.
Semoga hikmah selalu terarah,
Membimbing langkah di jalan yang jernih.

  1.  

Burung pipit di pohon rambutan,
Melompat riang penuh canda.
Semoga hidup penuh kenangan,
Yang membawa bahagia selamanya.

  1.  

Pemandangan indah di puncak bukit,
Langit biru terasa damai.
Semoga hidup kita selalu berkit,
Dalam keberkahan yang takkan usai.

  1.  

Bunga teratai tumbuh di rawa,
Mekar indah menyentuh pandangan.
Semoga semua penuh cinta,
Dalam harmoni penuh kedamaian.

  1.  

Burung camar di atas awan,
Melintas indah penuh kebebasan.
Semoga langkah penuh kebaikan,
Dalam kehidupan yang terus menawan.

  1.  

Mentari pagi bersinar terang,
Udara segar menghidupkan hati.
Semoga kita dalam damai yang tenang,
Menjalani hidup penuh arti.

  1.  

Pohon beringin di tepi jalan,
Menjadi teduh tempat berteduh.
Semoga kita selalu bersalaman,
Dalam silaturahmi yang indah dan utuh.

  1.  

Nelayan di laut mengangkat jaring,
Ikan tertangkap penuh harapan.
Semoga hidup penuh rezeki yang baik,
Dalam berkah yang penuh kebahagiaan.

  1.  

Embun pagi membasahi dedaunan,
Udara sejuk menyegarkan jiwa.
Semoga kita terus saling berpesan,
Untuk melangkah lebih bermakna.

  1.  

Bulan sabit di malam cerah,
Bintang-bintang menemani indahnya malam.
Semoga hidup kita penuh berkah,
Dalam doa dan cinta yang mendalam.

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan