Oleh Koes Probowati
Pengembangan UMKM di Indonesia masih mengalami ketertiggalan dibandikan negara lain, tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia dalam mengahadapi daya saing yaitu kualitas prodak dalam desain pengemasan sekaligus standarisasi prodak UMKM. Good desain merupakan good business karena desain akan mencerminkan isi dari prodak tersebut dan dapat menjadikan brand dari prodak yang dimiliki.
Kemasan untuk suatu prodak itu penting karena akan selalu terkait degan komoditi yang dikemas. Kemasan merupakan penjual secara diam mengapa karena, pertama membantu membedakan prodak dari pesaing, kedua membantu proses promosi prodak, dan ketiga membantu menampilkan citra prodak yang memiliki karakter. Kemasan prodak juga memiliki berbagai macam bahan diantaranya, dari bahan kertas dan karton lebih banyak digunakan untuk kemasan makanan, bahan plastik, plastic memiliki beragai macam jenis dalam kemasan minuman biasanya terdapat kode digit yang tercantum, bahan kaleng dan aluminium banyak digunakan untuk kemasan minuman dan juga olahan dari ikan.
Konsep pengemasan yang baik mencerminkan prodak yang berkualitas, memiliki merek sehingga dapat dibranding dan memiliki kemasan yang unik serta tepat sesuai sifat prodak. Pada saat menetukan desain kemasan juga harus memperhatikan riset pasar untuk mengumpulkan prodak-prodak pesaing guna terhindar dari plagiatisme dan menentukan teknologi yang akan digunakan untuk kemasan dan proses produksi menuju digitalisasi perekonomian, menetukan target pasar serta memahami perilaku konsumen, lalu menentukan bentuk struktur desain prodak yang dibuat melewati pengembangan bahan kemasan. Hal tersebut menjadi penting untuk menentukan packaging desaign yang baik.
Branding adalah image yang dibangun agar pelanggan menjadi loyal/ brand loyalty top of mind. Dalam brand juga terdapat tagline yang menjadi statement untuk brand positioning contohnya “orang pintar minum tolak angin” dalam tagline prodak diusahakan jangan terlalu panjang supaya memudahkan orang untuk menginggat prodak. Branding juga dapat mengakslerasi kegiatan ekonomi yang lain, salah satunya brand dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke rumah produksi dan hal tersebut dapat meningkatkan pariwisata di lingkungan tersebut. Brand itu adalah janji yang ditepati, janji terkait apa yang ditawarkan kepada konsumen supaya tidak ditinggalkan. Brand memerlukan konsistensi untuk lebih megenalkan kepada konsumen supaya diingat dan biasanya hasil keluaran prodaknya juga konsisten walaupun tidak sama dengan prodak yang lain. Brand-brand legendari tidak banyak melakukan perubahan kecuali dalam hal penyempurnaan. Brand mencirikan keunikan, di indoneisa sediri memiliki keunikan budaya yang dapat mencirikian suatu prodak.
Naiknya tingkat kepercayaan brand diawali dengan prodak UMKM sampai akhirnya jadi brand yang mana brand itu dikenali dan disukai dan akhirnya menjadi loyalty atau jadi pelanggan setia. semakin orang percaya maka akan semakn banyak pula yang mengkonsumsi prodak tersebut. Branding strategi secara sederhana adalah menaikan kelas dari prodak yang hanya memiliki nama namun belum dikenal menjadi dikenal dan disukai lewat mekanisme promotion, packaging dan story telling.
Branding menyangkut fungsi bisnis secara keseluruhan, didalamnya terdapat strategi branding yang berisi rencana strategis untuk mengembangkan brand agar bisa mancapai tujuan dan menjadi unggulan tentu melului tahapan berikut ini tahapannya, pertama menganalisi situasi dan masalah serta menetapkan tujuannya, kedua menetapkan sasaran dengan strategi komunikasi yang baik melalui media baik online maupun offline. Branding adalah cara untuk menjual produk lebih banyak, branding bukan hanya sekdar logo melainkan story telling yang membungkus kepribadian produk dan juga produsennya.
Dalam memasuki ekonomi digital yang dipercepat karena efek pandemi semuanya harus disiapkan karena semuanya akan terkoneksi dan harus pandai dalam memilih prodak yang berkualitas baik, memiliki kemasan yang bagus, merek juga sudah dikenal, namun harga tidak baik dibandingkan dengan negara lain hal ini menyebabkan konsumen berpindah haluan dan tidak membeli produk lokal. Perkembangan teknologi juga mempermudah konsumen mengenal prodak lainnya dari salah satu prodak yang dibeli melalui QR Code yang ketika hubungkan dengan handphone langsung bisa berkunjung ke laman website prodak tersebut. Nilai jual dari sebuah prodak dapat dilihat dari kualitas prodak, merek dan juga kemasan, apalagi dalam ekonomi digital konsumen akan mudah tertarik pada kemasan yang menarik dan memiliki kualitas yang baik guna membranding prodak.
-Penulis adalah Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Institut Islam Nahdlatul Ulama