Daerah

Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU MTs Ma’arif Gemawang Gelar Konferensi ke VIII

Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU MTs Ma'arif Gemawang Gelar Konferensi ke VIII

Temanggung, DISTINGSI.com – Konferensi ke VIII Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) MTs Ma’arif Gemawang sebagai ajang mempertanggungjawabkan roda kepengurusan yang telah usai. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa dan guru MTs Ma’arif Gemawang, pada Kamis pagi (25/11/2021).

“Setiap perbuatan pasti ada pertanggungjawabannya” kata Imam Achmadi selaku Kepala Madrasah dalam sambutannya.

Setiap perbuatan pasti diminta pertanggungjawabannya. Hal itu pasti tidak bisa ditawar oleh siapa pun. Begitu juga dalam organisasi IPNU-IPPNU di MTs Ma’arif Gemawang. Sehingga, pada kesempatan kali ini, seluruh hadirin bisa bertanya apa saja yang telah dilakukan oleh kepengurusan Pimpinan Komisariat periode sebelumnya, lanjutnya.

Sambungnya, konferensi ini bukan sekadar untuk melaporkan pertanggungjawaban periode sebelumnya. Namun, juga akan memilih sosok ketua yang akan menggantikan periode sebelumnya. Di sinilah pembelajaran berdemokrasi dengan bagus. Pada saat memilih semuanya harus mengedepankan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil) dalam memilih para kandidat.

“Prinsip luber jurdil harus selalu dipegang, supaya tidak menimbulkan demokrasi yang cacat karena hilangnya prinsip tersebut” tegas nahkoda di MTs Ma’arif Gemawang itu.

Di akhir sambutannya, berharap dapat mendapatkan pemimpin yang amanah terhadap visi-misinya. Dapat memajukan nama MTs Ma’arif Gemawang menjadi lebih baik lagi. Terutama dalam harokah di kepengurusan Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MTs Ma’arif Gemawang, pungkasnya.

Di lain sesi, Retno Kunratih selaku Wakil Kepala bagian Kesiswa menyampaikan bahwa kegiatan ini jangan hanya dimaknai sebagai ueforia semata. Sebab, banyak hal yang di situ mengandung pembelajaran bagi seluruh warga madrasah. Mulai dari kaderisasi, berorganisasi, menjadi seorang pemimpin.

“Banyak hal yang dapat diambil dari kegiatan ini. sebagai contoh, belajar menjadi seorang pemimpin, berorganisasi, kaderisasi, dan masih banyak lagi” tandas perempuan dua anak itu.

Peluang seperti ini harus di manfaatkan oleh semuanya. Maksudnya, seluruh siswa beperan aktif untuk menyukseskan kegiatan tersebut dan ikut andil dalam pemilu raya. Sehingga ketua yang terpilih sesuai dengan kriteria yang diharapkan agar terwujudnya organisasi progresif, sambungnya.

Jika seluruh siswa dapat aktif diorganisasi, hal ini sebagai bekal setalah mereka kembali ke masyarakat. Minimal siswa sudah mengetahui alur dari sebuah demokrasi di masyarakat karena sudah belajar selama sekolah. Mental mereka yang pasti akan digembleng malalui kegiatan ini karena tuntutan harus aktif, menjadikan keluaran dari madrasah menjadi bibit yang unggul, pungkasnya. (*)

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan