Artikel

Resensi Buku dan Peningkatan Keterampilan Literasi Mahasiswa

Ilustrasi Resensi (Pexels)Ilustrasi Resensi (Pexels)

Judul:  Peningkatan Keterampilan Menulis Resensi Buku Ilmiah pada Mahasiswa Melalui Program Satu Semester Satu Resensi (Tuter Tensi) 

Jurnal: Disastra

Penulis: Hamidulloh Ibda

Akreditasi: 

Url: https://pdfs.semanticscholar.org/662a/41c026012097cb750f998bea4934ab80fc7d.pdf

DESKRIPSI

Setiap dosen memiliki strategi tersendiri untuk mengajarkan, mengenalkan dan melatih mahasiswanya untuk bertumbuh. Ketika dosen lain mengajak mahasiswa untuk mengenal sistematika makalah dan presentasi. Salah satu dosen di INISNU Temanggung memberikan sebuah tugas yang dapat melatih keterampilan literasi setiap mahasiswa. Tugas tersebut adalah meresensi buku ilmiah.

Kegiatan meresensi adalah salah satu bentuk pembelajaran kontekstual. Menurut Gunawan Pembelajaran kontekstual terbukti mampu mendorong pelajar dalam menulis, meningkatkan motivasi berpartisipasi secara aktif dalam kelas menulis, serta membantu pelajar mengembangkan tulisan mereka (Gunawan, 2012:10)

Kemampuan menulis harus dimiliki oleh setiap mahasiswa, karena tugas akhir dari seorang mahasiswa adalah mempersembahkan sebuah penelitian yang harapannya dapat menjadi manfaat untuk generasi selanjutnya. Dalam jurnalnya Hamidulloh Ibda mengemukakan bahwa menulis merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa, maka dari itu menulis karya ilmiah menjadi bagian dari tugas kuliah.

Melalui kegiatan menulis karya ilmiah, mahasiswa diharapkan dapat mengkomunikasikan informasi, pengetahuan baru, gagasan, kajian, dan hasil penelitian (Persadha, 2016:1). Mata kuliah Bahasa Indonesia hadir sebagai salah satu mata kuliah yang mendorong para mahasiswa untuk mahir menulis. 

Dalam bukunya Tarigan menjelaskan bahwa Menulis sebagai keterampilan produktif diakui lebih susah dari keterampilan reseptif seperti membaca dan menyimak. Lebih rinci, menulis merupakan kegiatan menurunkan lambang atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami orang lain, sehingga mereka dapat  membaca lambang-lambang grafik itu sebagai representasi satu kesatuan dari ekspresi bahasa (Tarigan, 2008:21). 

Keterampilan menulis seseorang harus senantiasa diasah, supaya mahir. Laiknya pisau, ketrampilan ini akan semakin baik ketika terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Dalam penelitiannya Hamidulloh Ibda ingin memberitahukan kepada para pembaca, bahwa memberikan tugas berupa resensi buku dapat meningkatkan kemampuan literasi mahasiswa. Sesuatu yang sukar akan tetap sukar apabila tidak dikerjakan, namun apabila senantiasa diasah maka suatu yang sukar itu akan dengan mudah dilaksanakan.

INTERPRETASI

Menulis resensi ialah sebuah kemampuan untuk dapat menuangkan pendapat dari buku yang ia baca. Soffalina menjelaskan bahwa Menulis resensi adalah salah satu usaha untuk mengenalkan buku pada orang lain yang belum membaca, sehingga setelah membaca resensi orang lain akan tergerak hatinya untuk membaca karya orang lain tersebut. Resensi buku adalah salah satu cara membudidayakan minat baca terhadap buku baru. Untuk meresensi buku, pertamatama peresensi harus membaca buku itu sampai selesai dan memahami isinya (Soffalina, 2010:2)

Adapun sistematika penulisan resensi menurut Hamidulloh Ibda adalah sistematika penulisan resensi, review, ulasan atau timbangan buku disusun dengan urutan judul resensi, nama peresensi dan afiliasi, biodata buku (judul buku, ISBN, cetakan dan tahun terbit, tebal, penulis, editor, penerbit, dan harga), isi resensi, kekurangan dan kelebihan buku (Ibda, 2019:143).

Dalam sebuah riset menyebutkan bahwa peningkatan keterampilan menulis resensi buku dapat meningkat dengan metode yang relevan sesuai kebutuhan pelajar (Supriyanti, 2017:xiv). Maka dari itu Hamidulloh Ibda selaku dosen yang melaksanakan penelitian berupa memberikan tugas para mahasiswa untuk meresensi buku ilmiah berharap bahwa para mahasiswanya dapat meningkatkan keterampilan literasi.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan keterampilan menulis resensi mahasiswa merupakan keterampilan yang susah jika tidak diajarkan dan diprogramkan secara strategis. Selain menulis judul resensi, mahasiswa juga harus dapat menulis judul resensi, nama peresensi dan afiliasi, biodata buku (judul buku, ISBN, cetakan dan tahun terbit, tebal, penulis, editor, penerbit, dan harga), isi resensi, kekurangan dan kelebihan buku. Selain itu, menulis di media massa khususnya resensi juga harus taat dan melaksanakan penggunaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

EVALUASI

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatan keterampilan menulis resensi buku ilmiah pada mahasiswa Prodi PAI dan PGMI STAINU Temanggung. Masalah spesifik yang dikaji adalah peningkatan keterampilan menulis resensi buku ilmiah dan penerapan program “Satu Semester Satu Resensi” (Tuter Tensi) dalam perkuliahan Bahasa Indonesia Lanjutan. Tugas. 

REKOMENDASI

Memberikan tugas yang meresensi karya ilmiah sangat bermanfaat untuk para mahasiswa. Meresensi karya ilmiah memaksa mahasiswa untuk membaca keseluruhan penelitian tersebut. Hal ini juga meningkatkan kemampuan literasi para mahasiswa. Buktinya beberapa mahasiswa dapat menemukan jiwa menulisnya setelah mendapat mata kuliah ini.

Anisa Rachma Agustina

Tinggalkan Balasan