Artikel

Strategi Branding Pesantren dalam Meningkatkan Minat Santri Baru

Judul: Manajemen Pendidikan Pemasaran dalam Peningkatan Citra Pondok Pesantren Al Hidayah Prapak Temanggung

Jurnal: QuranicEdu: Journal of Islamic Education

Penulis: Dian Anggrainy Kusumaningrum , Sholeh Kurniandini , Khamim Saifuddin

Akreditasi: 

Url: https://jurnalannur.ac.id/index.php/QuranicEdu/article/view/350/222

DESKRIPSI

Pondok ialah sebuah asrama yang digunakan santri untuk menetap selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian kata pesantren merupakan kata dasar “santri” yang merupakan tempat tinggal untuk para santri (Dhofier, 1994: 18). Sehingga, santri di pesantren tidak hanya dijadikan anak didik, tetapi juga dijadikan anak yang harus diasuh oleh kiai sebagai orangtua di dalamnya (Ichsan, 2019).

Lahir dan hadirnya berbagai pesantren menimbulkan adanya persaingan yang ketat antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Maka dari itu pentingnya strategi branding bagi sebuah pesantren untuk membentuk citra yang positif di kalangan masyarakat. Khususnya orang tua yang hendak menyekolahkan buah hatinya ke pondok pesantren. 

Suatu strategi pemasaran merupakan faktor yang sangat penting, berguna untuk menarik minat pelanggannya yaitu santri maupun orang tuanya, supaya tertarik mendaftarkan putra-putrinya di pondok pesantren tersebut. Tujuan pemasaran dilakukan untuk memperkenalkan sebuah jasa atau produk terhadap konsumennya, karena pemasaran berhubungan dengan Public Relations (hubungan masyarakat) (Ruslan, 2010). 

Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian di PP Al Hidayah Prapak Temanggung. Pondok pesantren Al Hidayah memberikan kualitas dan pelayanan dengan baik, dengan biaya yang sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Pesantren ini juga memiliki keunggulan yang terdapat didalam sejarah perintis atau pengasuh terdahulu. Jenis strategi lain yang digunakan pesantren ini merupakan strategi umum dengan memperoleh keunggulan dalam hal biaya, diferensiasi dan fokus.

Pondok pesantren Al Hidayah membangun rumah susun yang digunakan untuk asrama para santri, dengan adanya gedung baru yang dapat menambah daya tampung untuk santri baru. Pondok pesantren ini terus berusaha untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik, agar dapat menjaga kepercayaan dan meningkatkan kualitas bagi pesantren. Pondok pesantren Al Hidayah melakukan promosi dengan melibatkan para alumni, wali santri dan santri itu sendiri. Kemudian mempublikasikan kegiatan di media sosial dan media cetak.

Konsep yang digunakan merupakan konsep produksi di mana jika perusahaan atau organisasi memiliki permintaan yang tinggi maka harus  meningkatkan produksinya, begitu pula sebaliknya jika permintaan menurun maka harus menurunkan produksinya. Konsumen produk yaitu konsumen akan memberikan segala produk yang terbaik dalam memberikan kualitas, penampilan dan ciri-ciri produk. Dalam konsep penjualan, konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup bila perusahaan tidak melaksanakan usaha penjualan dan promosi yang penting. Perusahaan akan berusaha sekuat tenaga agar konsumen mau membeli produknya (Permana, 2020). 

Dengan konsep yang demikian keberhasilan sebuah pondok pesantren untuk mendapatkan santri akan terpenuhi. Pondok harus bisa membaca keperluan para orang tua dan santri. Setelah itu memberikan kepuasan atau hasil yang maksimal dari pembelajaran. Hal ini dilaksanakan untuk memberikan pembeda antara pondok yang satu dengan yang lain. 

INTERPRETASI

 Pondok pesantren Al Hidayah telah memiliki pasar yaitu calon santri yang akan masuk dalam pendidikan formal MTs dan MA juga menawarkan produk menggunakan pendidikan ilmu agama dan ilmu umum. Menetapkan harga dan juga melakukan promosi berkaitan dengan empat elemen yang terhubung dalam strategi pemasaran yaitu pemilihan pasar, penawaran produk, penetapan harga dan promosi.

Dari segi lokasi PP Al-Hidayah Prapak Kranggan Temanggung memiliki lokasi yang potensial serta aman dari beberapa bencana. Jauh dari sungai yang mengakibatkan banjir serta jauh dari gunung berapi aktif. Lokasinya Pun mudah untuk dijangkau. Menurut teori Hurriyati tentang faktor dalam menentukan tempat yaitu akses seperti yang dapat dengan mudah dilewati oleh transportasi umum, visibilitas lokasi dapat terlihat dari pinggir jalan.

Jenis promosi yang dilakukan oleh pondok pesantren Al Hidayah yaitu melalui periklanan di media sosial instagram, facebook, youtube. Juga menggunakan media cetak brosur, kalender, dan baliho. Lewat alumni pondok pesantren melakukan Personal Selling (penjualan perorangan) dengan tatap muka secara langsung. Sesuai dengan teori Fandi Tjiptono mengemukakan empat hal yang dapat dilakukan untuk promosi yaitu periklanan merupakan bentuk promosi barang maupun jasa kepada khalayak umum. 

Iklan dapat dilakukan melalui media elektronik televisi, radio media cetak brosur, koran, majalah maupun media online faceboook, instagram, youtube dan lain sebagainya. Publisitas merupakan promosi yang digunakan untuk memperkenalkan produk dengan melalui sosialisasi, seminar, pameran, perlombaan, dan lain sebagainya. Promosi perorangan dilakukan dengan tatap muka secara langsung kepada calon konsumen yang dianggap potensial.

Komunikasi yang dilakukan oleh dua belah pihak bersifat individual serta dua arah sehingga penjual dapat langsung mendapat tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan konsumen. Yang terakhir hubungan masyarakat, dengan adanya hubungan masyarakat merupakan upaya komunikasi dari suatu perusahaan maupun organisasi untuk mempengaruhi penilaian, persepsi, opini, keyakinan dan sikap sebuah kelompok, tujuan hubungan masyarakat yaitu memperoleh citra yang baik dari masyarakat untuk perusahaan, dalam hal ini pondok pesantren.

EVALUASI

Strategi branding untuk membentuk citra bagi sebuah lembaga pendidikan sangat penting dilakukan. Ketika branding dan citra lembaga itu baik, maka orang tua dan wali santri akan sangat percaya untuk menitipkan anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan sekaligus mengaji di PP pesantren tersebut. PP Al-Hidayah Prapak Temanggung menyeimbangkan pesantren salaf dan pesantren modern karena jika fokus untuk pesantren modern saja, tradisi pesantren salaf akan luntur bahkan punah. Salah satu strategi yang telah dilakukan dapat mempengaruhi citra eksternal yaitu citra yang tertuju pada masyarakat luas, pemerintah dan lembaga lainnya. 

Pesantren Al Hidayah memiliki kegiatan pengajian akbar dzikir dan sholawat yang rutin diadakan pada malam jum’at kliwon di Pondok Pesantren. Kemudian adanya kunjungan-kunjungan sowan dalam istilah jawa dalam arti menghadap kepada orang yang dianggap harus dihormati, seperti raja, guru, atasan, orangtua, dan disini yang patut dihormati yaitu Kyai sebagai pengasuh pesantren dan panutan masyarakat. Biasa dilakukan oleh pemerintah, lembaga keorganisasian dan macamnya, kemudian kunjungan santri dari pesantren lain dengan tujuan tabarukan di pesantren Al Hidayah. 

Dengan begitu, pondok pesantren Al Hidayah dapat meningkatkan citranya. Keunggulan yang menjadikan citra pesantren ini terbentuk karena adanya sejarah yang berasal dari ulama terdahulu, pesantren yang telah didirikan oleh ulama yang kenal akan kesalahannya, kemudian melahirkan generasigenerasi yang unggul, kritis, kreatif dalam berbagai bidang masing-masing, khususnya pendidikan Islam (Fahrudin et al., 2021). 

REKOMENDASI

Sebuah lembaga dapat maju dan berkembang pesat ketika mengetahui jalan cara dan dapat senantiasa mawas diri. Langkah pertama adalah membranding lembaga dengan citra sebaik mungkin. Kedua, saatnya memberikan feedback kepada para santri dan wali murid tentang hasil dari pembelajaran yang telah terlaksana. Setelah itu berjalan saatnya lembaga untuk melihat dari berbagai sisi atau mawas diri. Lembaga yang sudah besar pun tak luput dari kekurangan. Maka dari itu pentingnya untuk senantiasa melakukan evaluasi entah dalam pembelajaran, sarana dan prasarana maupun pengembangan teknologi.

Anisa Rachma Agustina

Tinggalkan Balasan