DaerahTokoh

Strategi Peningkatan Kompetensi Numerasi

Foto bersama usai IHT di SDN Sarirejo Semarang

Semarang, DISTINGSI.com – Kepala Sekolah SD Negeri Gajahmungkur 03 Kota Semarang, Dian Marta Wijayanti berbagi strategi dalam meningkatkan kompetensi kemampuan numerasi. Hal itu terungkap dalam In House Training (IHT) di SD Negeri Sarirejo Semarang Jl. RA. Kartini No. 151, Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Senin (13/11/2023).

Dian yang juga Juara I Kepala SD Berprestasi Kota Semarang tahun 2023 dalam materinya “Peningkatan Kompetensi Kemampuan Numerasi” menegaskan bahwa kecakapan abad 21 harus dikuasi guru maupun siswa, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan karakter. Literasi dasar berkaitan dengan literasi, numerasi, literasi sains, literasi TIK, literasi keuangan, literasi warga negara dan budaya. Sedangkan kompetensi terdiri atas berpikir kritis/pemecahan mahasiswa, kreativitas, komunikasi, dan kolaborais. Aspek karakter terdiri atas rasa penasaran, inisiatif, kegigihan/ketangguhan, adaptif, kepemimpinan, dan kesadaran sosial budaya.

“Literasi dan numerasi merupakan kecakapan fundamental,” kata Dian yang juga Praktisi Mengajar Unnes dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa tersebut.

Dalam literasi dan numerasi, guru harus fokus AKM bukan pada penguasaan pengetahuan konseptual. “Fokus AKM adalah kemampuan dalam menerapkan pengetahuan. Sedangkan komponen AKM yaitu konten, konteks, dan kognitif,” kata Fasilitator Guru Penggerak dan Fasilitator Tanoto Foundation tersebut.

Menurut Instruktur PPG Prajabatan dan Guru Pamong PPG Dalam Jabatan tersebut, konten berisi substansi materi atau teks, konteks berisi situasi penerapan konten, dan kognitif merupakan proses dan tingkat berpikir.

Menurut Dian, komponen numerasi yang terdiri atas konten, kognitif, dan konteks dapat dirinci ke dalam beberapa aspek. Pada konten ada bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, data dan ketidakpastian. Pada level kognitif terdiri atas knowing (pengetahuan dan pemahaman), applying (penerapan), dan reasoning (penalaran). “Pada konteks terdapat personal, sosial budaya, dan saintifik,” beber Kepala Sekolah asal Blora tersebut.

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana S3 Manajemen Kependidikan Unnes tersebut juga menegaskan bahwa penting untuk dicermati bahwa numerasi tetap butuh pengetahuan matematika yang di pelajari dalam kurikulum. “Akan tetapi, pembelajaran matematika belum tentu mengembangkan kemampuan numerasi,” kata Dian.

Dalam IHT tersebut, hadir Kepala SD Negeri Sarirejo Sri Sayogya, dan semua guru. Kegiatan itu mengusung tema “Peningkatan Rapor Pendidikan Melalui Numerasi dan Kolaborasi”. (DST43)

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan