DISTINGSI.com – Sebuah tesis adalah sebuah karya akademik yang ditulis oleh seseorang sebagai syarat untuk mendapatkan gelar akademik tertentu, seperti gelar sarjana, magister, atau doktor. Ini adalah penyelidikan yang mendalam tentang topik tertentu dalam bidang studi tertentu. Tesis sering kali mencakup penelitian asli yang dilakukan oleh penulis, serta analisis dan interpretasi data yang diperoleh.
Dalam konteks “Tesis tentang Guru Penggerak”, itu akan menjadi sebuah karya akademik yang mencakup pemahaman yang mendalam tentang peran guru penggerak dalam pendidikan, dan mungkin termasuk penelitian empiris yang dilakukan untuk mendukung klaim dan temuan yang dihasilkan.
Dijelaskan Dr. Hamidulloh Ibda (2024) dalam disertasinya, bahwa guru penggerak adalah seorang pendidik yang memiliki kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan menggerakkan perubahan dalam lingkungan pendidikan. Mereka tidak hanya berfokus pada mengajar di kelas, tetapi juga memainkan peran penting dalam memimpin perubahan, membangun kolaborasi, dan meningkatkan kualitas pendidikan secara lebih luas. Guru penggerak sering kali menjadi agen perubahan di sekolah mereka, mendorong inovasi, meningkatkan praktik pengajaran, dan memperkuat iklim belajar yang positif.
Pengajar Praktik Guru Penggerak Dian Marta Wijayanti (2024) mengatakan bahwa ciri-ciri seorang guru penggerak mungkin termasuk: (1) Kepemimpinan yang kuat: Mereka memiliki kemampuan untuk memimpin dan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. (2). Inovatif: Mereka cenderung mencari cara baru untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dan kinerja sekolah. (3). Kolaboratif: Mereka mampu bekerja sama dengan rekan kerja, administrator, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan produktif. (4) Pemikiran reflektif: Mereka secara teratur merefleksikan praktik pengajaran mereka sendiri dan mencari peluang untuk pertumbuhan dan perbaikan. (5) Peduli terhadap siswa: Mereka memiliki perhatian yang kuat terhadap kebutuhan dan kesejahteraan siswa mereka, serta berkomitmen untuk membantu mereka mencapai potensi mereka sepenuhnya. (6) Advokasi: Mereka berbicara atas nama siswa dan mendukung kebijakan dan praktik yang meningkatkan kesempatan belajar dan hasil akademik mereka.
Peran guru penggerak semakin diakui dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam sistem pendidikan. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi dan model bagi guru-guru lainnya, serta memainkan peran kunci dalam menciptakan budaya sekolah yang inklusif dan inovatif.
Pengertian Tesis tentang Guru Penggerak
Tesis tentang “Guru Penggerak” adalah sebuah penelitian yang mendalam yang mencoba untuk memahami peran dan kontribusi guru dalam menginspirasi, memotivasi, dan menggerakkan siswa serta lingkungan pendidikan secara keseluruhan. Konsep ini sering kali terkait dengan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memajukan sistem pendidikan.
Tesis semacam itu mungkin akan menyelidiki karakteristik apa yang membuat seorang guru menjadi penggerak yang efektif, strategi apa yang mereka gunakan untuk memengaruhi siswa dan rekan kerja mereka, serta dampaknya terhadap prestasi siswa dan iklim sekolah. Selain itu, tesis tersebut mungkin juga mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan seorang guru untuk menjadi penggerak yang efektif, seperti dukungan administrasi sekolah, lingkungan belajar, dan kebijakan pendidikan.
Topik Tesis tentang Guru Penggerak
Berikut adalah beberapa contoh topik yang bisa dijadikan subjek tesis tentang “Guru Penggerak” yang ditemukan redaksi distingsi.com untuk Anda. Pertama, Pengaruh Karakteristik Individu Guru Penggerak Terhadap Motivasi Siswa: Penelitian ini akan mengeksplorasi bagaimana karakteristik pribadi seperti kepemimpinan, empati, dan keberanian mempengaruhi kemampuan seorang guru untuk menjadi penggerak yang efektif dalam memotivasi siswa.
Kedua, Strategi Pengembangan Kepemimpinan Guru Penggerak di Sekolah Menengah: Tesis ini akan memeriksa program pengembangan kepemimpinan yang efektif bagi guru penggerak di sekolah menengah, serta dampaknya terhadap kualitas pendidikan dan iklim sekolah.
Ketiga, Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Kolaborasi Antar Guru di Sekolah Dasar: Penelitian ini akan menginvestigasi cara-cara di mana guru penggerak dapat memfasilitasi kolaborasi yang produktif dan berkelanjutan di antara rekan-rekan mereka di tingkat sekolah dasar.
Keempat, Dampak Kepemimpinan Guru Penggerak Terhadap Peningkatan Prestasi Akademik Siswa: Tesis ini akan meneliti hubungan antara kepemimpinan guru penggerak dan pencapaian akademik siswa, dengan fokus pada hasil tes standar dan evaluasi kinerja akademik.
Kelima, Peran Teknologi dalam Mendorong Guru Penggerak untuk Inovasi Pendidikan: Penelitian ini akan menyelidiki bagaimana penggunaan teknologi pendidikan dapat memfasilitasi peran guru penggerak dalam mendorong inovasi pembelajaran dan pengajaran di lingkungan sekolah.
Setiap topik tersebut akan memerlukan penelitian yang cermat dan analisis yang mendalam untuk menyusun tesis yang komprehensif dan bermakna tentang peran guru penggerak dalam konteks pendidikan.
Metode Penelitian Tesis tentang Guru Penggerak
Terdapat beragam metode penelitian yang bisa digunakan dalam sebuah tesis tentang “Guru Penggerak”, tergantung pada tujuan penelitian, kerangka konseptual, dan sumber daya yang tersedia. Berikut beberapa contoh metode penelitian yang dapat diterapkan:
Pertama, Metode Kualitatif. Studi Kasus: Menyelidiki peran dan pengalaman guru penggerak di sekolah tertentu. Wawancara Mendalam: Mengumpulkan data dari guru penggerak, administrator, dan siswa untuk memahami perspektif mereka tentang peran dan dampak guru penggerak. Analisis Dokumen: Mengamati dan menganalisis dokumen seperti kebijakan sekolah, program pengembangan profesional, dan catatan prestasi siswa untuk mengevaluasi kontribusi guru penggerak.
Kedua, Metode Kuantitatif. Survei: Menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari guru, siswa, dan administrator tentang persepsi mereka terhadap peran dan efektivitas guru penggerak. Pengukuran dan Analisis Statistik: Mengumpulkan data mengenai prestasi akademik siswa, partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau iklim sekolah, dan menganalisisnya menggunakan metode statistik untuk menarik kesimpulan tentang dampak guru penggerak. Eksperimen Kontrol Grup: Melakukan intervensi atau program pengembangan profesional tertentu untuk guru penggerak di satu kelompok, sementara kelompok lainnya berfungsi sebagai kontrol, dan kemudian membandingkan hasilnya.
Ketiga, Metode Gabungan (Mixed-Methods). Menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang peran dan efektivitas guru penggerak. Misalnya, menggunakan wawancara mendalam untuk mendapatkan wawasan kualitatif tentang pengalaman guru penggerak, sementara juga menggunakan survei untuk mengukur persepsi luas terhadap peran mereka secara kuantitatif.
Setiap metode penelitian memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing, dan pemilihan metode yang tepat haruslah didasarkan pada pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian yang hendak dicapai.
Contoh 120 Judul Tesis tentang Guru Penggerak
Berikut ini adalah 120 contoh judul tesis tentang “Guru Penggerak” untuk Anda semua.
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Guru Penggerak terhadap Kinerja Akademik Siswa: Sebuah Studi di Sekolah Menengah Pertama.
2. Hubungan Antara Keterlibatan Guru Penggerak dalam Pengambilan Keputusan Sekolah dan Keberhasilan Akademik Siswa di Sekolah Dasar.
3. Analisis Pengaruh Karakteristik Guru Penggerak terhadap Motivasi Belajar Siswa di Tingkat Sekolah Menengah Atas.
4. Pengukuran Efektivitas Pelatihan Profesional bagi Guru Penggerak dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar.
5. Keterkaitan Antara Kompetensi Guru Penggerak dan Penerapan Inovasi Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas.
6. Korelasi Antara Kepemimpinan Transformasional Guru Penggerak dan Tingkat Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.
7. Hubungan Antara Dukungan Administrasi Sekolah dan Komitmen Guru Penggerak terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan.
8. Analisis Korelasi antara Kualitas Pengawasan Guru Penggerak dan Kedisiplinan Siswa di Sekolah Menengah Pertama.
9. Pengaruh Komunikasi Efektif Guru Penggerak terhadap Kepuasan Guru dan Siswa dalam Konteks Pendidikan Inklusif.
10. Korelasi antara Karakteristik Demografi Guru Penggerak dan Keberhasilan Implementasi Kurikulum di Sekolah Menengah Atas.
11. Integrasi Kepemimpinan Guru Penggerak dan Model Pembelajaran Aktif: Studi Kasus di Sekolah Dasar.
12. Pengaruh Pelatihan Profesional Terhadap Kinerja Guru Penggerak: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.
13. Eksplorasi Pengalaman Guru Penggerak dalam Menerapkan Teknologi Pendidikan: Pendekatan Gabungan Penelitian.
14. Mengukur Kepemimpinan Moral Guru Penggerak dalam Mendorong Karakter Siswa: Pendekatan Campuran.
15. Evaluasi Dampak Program Pengembangan Profesional bagi Guru Penggerak: Pendekatan Gabungan.
16. Eksplorasi Peran dan Tantangan Guru Penggerak dalam Implementasi Kurikulum 2013: Pendekatan Kualitatif di Sekolah Dasar.
17. Pengalaman Guru Penggerak dalam Menghadapi Perubahan Kurikulum: Sebuah Studi Kualitatif di Sekolah Menengah Atas.
18. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Penggerak dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan: Pendekatan Wawancara Mendalam.
19. Persepsi Guru Penggerak terhadap Kepemimpinan Sekolah: Suatu Penelitian Kualitatif di Lingkungan Pendidikan Khusus.
20. Eksplorasi Strategi Guru Penggerak dalam Membangun Kemitraan dengan Komunitas Lokal: Pendekatan Penelitian Kualitatif.
21. Studi Kasus tentang Implementasi Model Pembelajaran Inovatif oleh Guru Penggerak di Sekolah Pedesaan.
22. Analisis Strategi Kepemimpinan Guru Penggerak dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama.
23. Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Efektivitas Manajemen Kelas: Kasus dari Sekolah Berbasis Pedesaan.
24. Studi Kasus tentang Dampak Pelatihan Profesional bagi Guru Penggerak dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah Dasar.
25. Evaluasi Proses Penyusunan Program Pengembangan Kepemimpinan untuk Guru Penggerak: Suatu Studi Kasus.
26. Perbandingan Peran Guru Penggerak dalam Konteks Sekolah Perkotaan dan Pedesaan: Studi Multikasus di Tiga Sekolah.
27. Analisis Kesamaan dan Perbedaan Strategi Kepemimpinan Guru Penggerak di Sekolah Multikultural: Studi Multikasus.
28. Studi Multikasus tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Guru Penggerak terhadap Iklim Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas.
29. Perbandingan Dukungan Administrasi Sekolah terhadap Guru Penggerak: Studi Multikasus di Sekolah Swasta dan Negeri.
30. Eksplorasi Tantangan yang Dihadapi Guru Penggerak dalam Mendorong Inklusi Sosial: Studi Multikasus di Sekolah Inklusif.
31. Memahami Makna dan Pengalaman Guru Penggerak dalam Membentuk Budaya Sekolah yang Positif: Pendekatan Fenomenologi.
32. Eksplorasi Persepsi Guru Penggerak terhadap Peran Mereka dalam Mengubah Paradigma Pendidikan: Studi Fenomenologi.
33. Fenomenologi tentang Pemahaman Guru Penggerak terhadap Kepuasan Kerja dan Motivasi dalam Profesi Pendidikan.
34. Memahami Esensi Kepemimpinan Moral Guru Penggerak: Pendekatan Fenomenologi Deskriptif.
35. Eksplorasi Pengalaman Guru Penggerak dalam Menerapkan Prinsip-prinsip Pembelajaran Kolaboratif: Pendekatan Fenomenologi Interpretatif.
36. Penelitian Terarah tentang Proses Pengembangan Kepemimpinan Guru Penggerak: Pendekatan Grounded Research.
37. Pengembangan Teori tentang Keterampilan Kepemimpinan Guru Penggerak melalui Penelitian Grounded.
38. Grounded Research tentang Perubahan Paradigma Pendidikan oleh Guru Penggerak: Membangun Teori dari Data.
39. Memprediksi Faktor-faktor Keberhasilan Guru Penggerak dalam Mengimplementasikan Program Pembelajaran Inovatif: Pendekatan Grounded Research.
40. Penelitian Grounded tentang Peran Konselor Sekolah dalam Mendukung Kepemimpinan Guru Penggerak.
41. Implikasi Kurikulum Merdeka terhadap Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar.
42. Tantangan dan Peluang Implementasi Kurikulum Merdeka: Persepsi Guru Penggerak di Tingkat Sekolah Menengah.
43. Peran Guru Penggerak dalam Menyusun Kurikulum Merdeka yang Responsif terhadap Kebutuhan Siswa Berkebutuhan Khusus.
44. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Sekolah Pedesaan: Studi Kasus dari Perspektif Guru Penggerak.
45. Dampak Kurikulum Merdeka terhadap Pembentukan Karakter Siswa: Pandangan Guru Penggerak di Sekolah Menengah Atas.
46. Peran Guru Penggerak dalam Menerapkan Modul Ajar Interaktif untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi di Sekolah Dasar.
47. Pengembangan Modul Ajar Adaptif oleh Guru Penggerak untuk Menjangkau Siswa Dengan Kebutuhan Khusus.
48. Efektivitas Penggunaan Modul Ajar Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Matematika: Perspektif Guru Penggerak.
49. Analisis Kesesuaian Modul Ajar dengan Kebutuhan Siswa: Persepsi Guru Penggerak di Sekolah Inklusif.
50. Evaluasi Penggunaan Modul Ajar dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa: Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama.
51. Peran Guru Penggerak dalam Membangun Komunitas Belajar Kolaboratif di Lingkungan Sekolah.
52. Dampak Komunitas Belajar terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Perspektif Guru Penggerak.
53. Membangun Kolaborasi antara Guru Penggerak dan Orang Tua dalam Konteks Komunitas Belajar di Sekolah Dasar.
54. Studi Kasus tentang Pengaruh Komunitas Belajar terhadap Peningkatan Keterampilan Bahasa Inggris Siswa: Peran Guru Penggerak.
55. Evaluasi Efektivitas Komunitas Belajar sebagai Sarana Pembelajaran Tambahan: Pendekatan Guru Penggerak di Sekolah Menengah Atas.
56. Inovasi dalam Praktik Pembelajaran: Peran Guru Penggerak dalam Mengintegrasikan Kurikulum Merdeka, Modul Ajar, dan Komunitas Belajar di Sekolah Dasar.
57. Eksplorasi Strategi Guru Penggerak dalam Menggabungkan Kurikulum Merdeka, Modul Ajar, dan Komunitas Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
58. Pengembangan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek: Pengalaman Guru Penggerak dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Modul Ajar, dan Komunitas Belajar.
59. Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Penggunaan Modul Ajar Interaktif dan Pembentukan Komunitas Belajar: Perspektif Guru Penggerak.
60. Pengaruh Integrasi Kurikulum Merdeka, Modul Ajar, dan Komunitas Belajar terhadap Peningkatan Kompetensi Siswa: Penilaian dari Sudut Pandang Guru Penggerak.
61. Strategi Guru Penggerak dalam Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Memenuhi Kebutuhan Siswa Beragam di Sekolah Dasar.
62. Evaluasi Efektivitas Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa: Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama.
63. Tantangan dan Peluang Guru Penggerak dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Menengah Atas.
64. Analisis Peran Guru Penggerak dalam Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Menengah Pertama Inklusif.
65. Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi oleh Guru Penggerak dalam Menangani Heterogenitas Kelas di Madrasah Aliyah.
66. Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka oleh Guru Penggerak untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa di Sekolah Dasar.
67. Evaluasi Kualitas Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Mendukung Pencapaian Kompetensi Inti di Sekolah Menengah Pertama.
68. Peran Guru Penggerak dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka yang Responsif terhadap Kearifan Lokal di Sekolah Menengah Atas.
69. Analisis Kesesuaian Modul Ajar Kurikulum Merdeka dengan Standar Kompetensi di Madrasah Aliyah.
70. Tantangan dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Pembelajaran Berbasis Proyek: Perspektif Guru Penggerak di Sekolah Menengah Atas.
71. Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi oleh Guru Penggerak dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Negeri.
72. Studi Kasus tentang Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka oleh Guru Penggerak dalam Pembelajaran Berbasis Masalah di Sekolah Dasar Swasta.
73. Efektivitas Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Tematik oleh Guru Penggerak di Sekolah Dasar.
74. Analisis Tantangan Guru Penggerak dalam Mengadaptasi Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Siswa Tunagrahita di Sekolah Dasar Inklusif.
75. Pengembangan Strategi Pembelajaran Kolaboratif melalui Modul Ajar Kurikulum Merdeka oleh Guru Penggerak di Sekolah Dasar Perdesaan.
76. Inovasi Pembelajaran Melalui Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka oleh Guru Penggerak di SMP Negeri.
77. Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka oleh Guru Penggerak dalam Pembelajaran Matematika di SMP Swasta.
78. Pengalaman Guru Penggerak dalam Menerapkan Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMP Perkotaan.
79. Evaluasi Dampak Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa di SMP Pedesaan: Pendekatan Guru Penggerak.
80. Peran Guru Penggerak dalam Mengembangkan Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Mendorong Kreativitas Siswa di SMP Negeri.
81. Integrasi Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Berbasis Proyek oleh Guru Penggerak di SMA Negeri.
82. Analisis Efektivitas Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Sains oleh Guru Penggerak di SMA Swasta.
83. Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Melalui Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka oleh Guru Penggerak di SMA Perkotaan.
84. Studi Kasus tentang Peran Guru Penggerak dalam Menerapkan Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri di SMA Berbasis Teknologi.
85. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa melalui Modul Ajar Kurikulum Merdeka: Pengalaman Guru Penggerak di SMA Islam.
86. Peran Guru Penggerak dalam Mengembangkan Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk Memperkuat Nilai-nilai Keagamaan di MA Negeri.
87. Evaluasi Implementasi Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Bahasa Arab oleh Guru Penggerak di MA Swasta.
88. Pengalaman Guru Penggerak dalam Mengintegrasikan Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Agama Islam di MA Berbasis Pesantren.
89. Analisis Efektivitas Penggunaan Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Bahasa Inggris oleh Guru Penggerak di MA Internasional.
90. Penerapan Modul Ajar Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam oleh Guru Penggerak di MA Berorientasi Riset.
91. Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Menengah Kota Semarang.
92. Strategi Guru Penggerak dalam Mengatasi Tantangan Pendidikan di Kota Semarang: Pendekatan Kolaboratif dan Inklusif.
93. Evaluasi Dampak Pelatihan Profesional bagi Guru Penggerak di Kota Semarang: Studi Kasus dari Perspektif Kinerja Sekolah.
94. Analisis Keterlibatan Guru Penggerak dalam Program Pembelajaran Berbasis Teknologi di Sekolah Dasar Kota Semarang.
95. Studi Korelasi antara Kepemimpinan Guru Penggerak dan Kinerja Akademik Siswa di Sekolah Menengah di Kota Semarang.
96. Tantangan dan Peluang Guru Penggerak dalam Mendorong Pendidikan di Daerah 3T: Kasus dari Perspektif Papua.
97. Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan di Daerah 3T: Studi Kasus dari Pulau Terluar Indonesia.
98. Analisis Strategi Pembelajaran Inklusif yang Dilakukan oleh Guru Penggerak di Daerah 3T.
99. Evaluasi Efektivitas Program Pengembangan Profesional bagi Guru Penggerak di Daerah 3T: Tinjauan dari Segi Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
100. Meningkatkan Keterlibatan Komunitas Lokal dalam Pendidikan: Peran Guru Penggerak di Daerah 3T.
101. Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Negeri di Jakarta.
102. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Strategi yang Dilakukan oleh Guru Penggerak di Jakarta.
103. Meningkatkan Akses Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Jakarta: Peran Guru Penggerak.
104. Evaluasi Penerapan Kurikulum Merdeka oleh Guru Penggerak di Sekolah Swasta di Jakarta.
105. Strategi Guru Penggerak dalam Mengatasi Tantangan Multikulturalisme di Sekolah Kota Jakarta.
106. Dampak Pelatihan Kepemimpinan bagi Guru Penggerak terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di Kalimantan Barat.
107. Peran Guru Penggerak dalam Mendorong Inovasi Pendidikan di Sekolah Pedesaan Kalimantan Barat.
108. Evaluasi Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek oleh Guru Penggerak di Sekolah Menengah Kalimantan Barat.
109. Tantangan dalam Menerapkan Pembelajaran Inklusif: Pengalaman Guru Penggerak di Sekolah Dasar Kalimantan Barat.
110. Mengukur Efektivitas Program Pengembangan Kepemimpinan bagi Guru Penggerak di Kalimantan Barat.
111. Strategi Guru Penggerak dalam Mengatasi Tantangan Pendidikan di Pulau-Pulau Terpencil Maluku.
112. Penggunaan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran: Pendekatan yang Dilakukan oleh Guru Penggerak di Maluku.
113. Studi Korelasi antara Kepemimpinan Guru Penggerak dan Motivasi Belajar Siswa di Maluku.
114. Evaluasi Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek oleh Guru Penggerak di Sekolah Menengah Maluku.
115. Peran Guru Penggerak dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Anak Muda di Maluku.
116. Peran Guru Penggerak dalam Mengatasi Tantangan Pendidikan di Papua: Pendekatan Kolaboratif antara Sekolah dan Masyarakat.
117. Evaluasi Efektivitas Program Pelatihan Profesional bagi Guru Penggerak di Papua.
118. Strategi Guru Penggerak dalam Mendorong Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan di Papua.
119. Analisis Dampak Kurikulum Merdeka bagi Pembelajaran di Sekolah Papua: Perspektif Guru Penggerak.
120. Tantangan dan Peluang Guru Penggerak dalam Meningkatkan Akses Pendidikan di Daerah Terisolasi Papua.
Semoga contoh judul ini memberikan inspirasi untuk penelitian Anda di berbagai lokasi! Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. Semoga contoh judul ini memberikan inspirasi untuk penelitian Anda di berbagai jenjang pendidikan! Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. Semoga contoh judul ini memberikan inspirasi untuk penelitian Anda! Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut atau ada permintaan spesifik lainnya, jangan ragu untuk bertanya. Semoga daftar ini membantu Anda dalam memilih judul tesis yang sesuai dengan minat penelitian Anda! Jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. Terus terang, mungkin butuh beberapa saat lagi untuk menemukan 120 judul yang sesuai persis dengan ketiga kriteria yang diberikan. Bisakah saya membantu Anda dengan sesuatu lagi?