Artikel

Virtual Class: Solusi Pembelajaran Saat Pandemi

Ilustrasi Pembelajaran (Pexels/@Katerina Holmes)

Judul: Efektifitas Pembelajaran PAI Sistem Daring Pada Siswa SMA Di Desa Plumbon Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Tahun 2020

Jurnal: Wahana Akademika: Jurnal Studi dan Sosial 

Penulis: Hasan Fuady, Nur Alfi Muanayah, Sholeh Kurniandini 

Akreditasi: 

Url: https://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/view/6544/pdf

DESKRIPSI

Pandemi Covid-19 yang muncul di tahun 2019 merupakan sebuah virus baru yang awalnya ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Saat kondisi sangat genting dimana korban Covid-19 berjatuhan membuat pemerintah mengambil langkah untuk social. Himbauan distancing membuat keputusan untuk lockdown. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi korban dari virus ini.

Adanya wacana lockdown  berimbas pada dunia pendidikan, dimana saat itu lembaga pendidikan juga harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh.  Dimana dalam surat edaran yang dikeluarkan pemerintah peserta didik melaksanakan pembelajaran di rumah masing-masing dengan menggunakan metode daring. Hal yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran ini adalah koneksi internet sebagai media penyambung antara guru dan murid.

Internet merupakan sebuah jaringan komputer atau perangkat keras yang menghubungkan jutaan jaringan kecil di seluruh dunia. (Ali Mudlofir, 2017) Meskipun pembelajaran online bukanlah hal yang baru, namun masih sangat jarang digunakan. Salah satu inovasi dari teknologi informatika adalah virtual class. Teknologi ini memungkinkan adanya kelas maya dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar dari jarak jauh, atau dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pembelajaran ini akan memanfaatkan beberapa software khusus yang dapat dihubungkan dengan internet. Penggunaan media online masih bersifat blended e-learning atau alat perlengkapan dalam pembelajaran konvensional. Menurut Onno W Purbo mengemukakan bahwa terdapat 3 syarat dalam melaksanakan pembelajaran online atau e-learning yaitu: sederhana, personal, dan cepat. (Ali Mudlofir, 2017)

INTERPRETASI

Berbagai problematika ditemukan dalam proses pembelajaran di masa pandemi ini. Pembelajaran daring dinilai kurang efektif, karena peserta didik hanya fokus menatap layar. Beberapa hambatan yang ditemui oleh penulis antara lain: 

  1. Verbalisme, artinya peserta didik dapat menyebutkan kata, tetapi tidak mengetahui artinya
  2. Salah tafsir, artinya istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh peserta didik.
  3. Perhatian yang tidak terpusat, hal ini dapat terjadi dalam beberapa hal. Seperti anak yang melamun, tidak peduli dengan pembelajaran dan beberapa problem lainnya.
  4. Tidak terjadi pembentukan tanggapan maupun pemahaman yang utuh, jadi pembelajaran dirasa tidak menimbulkan timbal balik. Sehingga kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. (Ali Mudlofir, 20017)

Menurut Kompri terdapat 5 aspek penting pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan profesional seorang guru dalam proses belajar mengajar.

  1. Penguasaan untuk pelajaran dari bahan konsep yang akan diajarkan.
  2. Kemampuan mengelola program belajar mengajar.
  3. Kemampuan mengelola kelas.
  4. Kemampuan menilai hasil prestasi belajar mengajar. (Kompri, 2016)

EVALUASI

Setiap kebijakan dan peraturan baru selalu ada pro dan kontra, selalu menyelipkan hal negatif serta positif. Hal ini seperti pembelajaran dari yang berlangsung ketika pandemi Covid-19. Dampak positifnya dalam pembelajaran adalah pemahaman mengenai berbagai teknologi yang digunakan dalam pembelajaran daring. Masyarakat menjadi melek teknologi serta dapat memahami pentingnya untuk selalu belajar dan berbenah. Dampak negatifnya yakni pembelajaran yang berlangsung tidak dapat maksimal karena berbagai kendala seperti signal dan anak yang tidak bisa dikondisikan.

REKOMENDASI

Guru harus memiliki berbagai cara dan dapat menempatkan dalam segala kondisi. Hal ini dilakukan supaya pembelajaran tetap hidup meskipun dengan menggunakan metode dan media apapun. Buat suasana kelas yang menyenangkan, tetap libatkan anak dalam proses pembelajaran. Supaya mereka dapat merasakan umpan balik yang selalu guru berikan. Hal ini untuk mengurangi kebosanan khususnya dalam pembelajaran daring.

Anisa Rachma Agustina

Tinggalkan Balasan