DISTINGSI.com, Temanggung, 4 Agustus 2024 — Maraknya kasus penipuan pinjaman online di masyarakat menjadi perhatian serius bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip). Dalam upaya mencegah penyebaran dan dampak negatif dari penipuan ini, para mahasiswa KKN Undip meluncurkan program edukasi “Melek Digital” yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penipuan pinjaman online serta mengajarkan cara-cara untuk melindungi diri di dunia digital.
Program ini dilaksanakan di beberapa desa di Kabupaten Semarang, dengan fokus utama pada kelompok masyarakat yang rentan, seperti ibu rumah tangga, petani, dan pedagang kecil yang sering menjadi sasaran empuk bagi pelaku penipuan online. Mahasiswa KKN Undip menyadari bahwa literasi digital yang rendah menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan masyarakat mudah terjebak dalam skema penipuan ini.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN mengadakan berbagai sesi pelatihan dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana modus operandi penipuan pinjaman online bekerja. Mereka menjelaskan tanda-tanda pinjaman online ilegal, seperti janji suku bunga rendah tanpa jaminan, proses pencairan dana yang terlalu mudah, dan permintaan data pribadi yang mencurigakan.
“Banyak masyarakat yang belum paham betul tentang cara kerja pinjaman online, sehingga mereka mudah tergiur dengan tawaran-tawaran yang terlihat menguntungkan. Padahal, di balik itu semua, ada bahaya besar yang mengintai,” ungkap Andi, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam program tersebut.
Selain itu, para mahasiswa juga memberikan edukasi tentang pentingnya melek digital, yaitu kemampuan untuk mengenali dan memahami informasi yang tersebar di internet, serta cara menggunakan teknologi dengan bijak. Mereka menekankan pentingnya memeriksa legalitas dan kredibilitas aplikasi atau situs yang menawarkan pinjaman, serta bagaimana melindungi data pribadi dari pencurian.
Program ini juga melibatkan simulasi langsung, di mana peserta diajak untuk mengidentifikasi pinjaman online ilegal dengan membandingkannya dengan layanan pinjaman yang sah dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis bagi masyarakat sehingga mereka bisa lebih waspada di kemudian hari.
Respon masyarakat terhadap program ini sangat positif. Banyak peserta yang merasa terbantu dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh. “Saya jadi lebih paham sekarang. Dulu, saya sering bingung kalau ada yang nawarin pinjaman lewat SMS atau aplikasi. Sekarang saya tahu harus lebih hati-hati,” ujar Pak Budi, salah satu warga yang mengikuti pelatihan.
Tidak hanya berhenti pada edukasi, mahasiswa KKN Undip juga bekerja sama dengan pihak desa untuk membentuk kelompok-kelompok warga yang bertugas menyebarkan informasi dan membantu melindungi komunitas mereka dari penipuan online. Kelompok ini diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah penipuan dan memastikan bahwa masyarakat tetap waspada.
Dengan program “Melek Digital” ini, mahasiswa KKN Undip berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mencegah penipuan pinjaman online yang kian marak. Mereka juga berharap bahwa edukasi yang telah diberikan dapat memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan teknologi, sehingga dapat terhindar dari jebakan pinjaman online ilegal di masa depan.
Dosen Pembimbing: Hasan Fahrur Rozi, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Lokasi KKN: Desa Tegallurung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung