Artikel

Siapkan Pembelajaran Mendalam, Doktor Ibda Sebut Guru Perlu Terapkan Taksonomi SOLO

Siapkan Pembelajaran Mendalam, Doktor Ibda Sebut Guru Perlu Terapkan Taksonomi SOLO

Semarang, Distingsi.com – Sekolah Dasar Negeri Karangrejo 01 Kota Semarang menyelenggarakan workshop bertajuk “Peningkatan Kompetensi Pedagogis dalam Pembelajaran” pada Kamis (25/9) di Ruang Kelas V. Kegiatan ini menghadirkan dosen Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) INISNU Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., sebagai narasumber utama.

Workshop yang dimulai pukul 12.30 WIB ini menjadi ajang penguatan kapasitas guru dalam memahami sekaligus mengimplementasikan prinsip-prinsip pedagogis sesuai arah Kurikulum Merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam. Dalam pemaparannya, Dr. Ibda menekankan pentingnya pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang kini diamanatkan dalam Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 serta Keputusan Menteri Pendidikan No. 126/P/2025.

“Pembelajaran mendalam menuntut guru tidak hanya mengajar sebatas pengetahuan faktual, tetapi juga mendorong siswa untuk memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan materi agar tercipta pengalaman belajar yang bermakna,” ungkap doktor pendidikan dasar lulusan Universitas Negeri Yogyakarta tersebut.

Selain taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl, Ibda juga memaparkan taksonomi Structure of the Observed Learning Outcomes (SOLO), yaitu kerangka kerja yang dikembangkan oleh John Biggs dan Kevin Collis untuk mengukur kualitas hasil belajar siswa melalui lima tingkatan kompleksitas pemahaman yaitu Pre-structural, Uni-structural, Multi-structural, Relational, dan Extended Abstract yang kini diarahkah pada pembelajaran mendalam.

“Apakah wajib menggunakan taksonomi SOLO? Ya, sebaiknya begitu, karena arah dan level capaian, pngalaman belajar pada pembelajaran mendalam itu memang didesain menggunakan taksonomi SOLO,” papar Wakil Rektor I INISNU Temanggung tersebut.

Ibda juga menjelaskan, bahwa guru harus inovatif terhadap pengembangan perangkat ajar pembelajaran mendalam. “Ini banyak contoh, di medsos, TikTok, Youtube, itu juga banyak yang menawarkan jasa pembuatan dan menjual RPP pembelajaran mendalam. Tapi, bapak dan ibu semua jangan ya, setelah materi ini pasti kita bisa menyusun perangkat ajar pembelajaran mendalam,” tegas dia.

Lebih jauh, peserta workshop juga diperkenalkan dengan modul pelatihan, mulai dari Pola Pikir Bertumbuh, Perencanaan dan Implementasi Pembelajaran Mendalam, hingga Inkuiri Kolaboratif. Para guru dilatih menyusun perangkat ajar atau RPP yang lebih fleksibel, kontekstual, serta berbasis asesmen formatif dan sumatif agar pembelajaran sesuai kebutuhan murid.

Pada hari berikutnya, peserta diajak praktik dengan rencana tindak lanjut menyusun perangkat pembelajaran mendalam dari unsur guru kelas, guru PJOK, dan guru agama. Hasil karya mereka akan direview untuk disempurnakan sebagai bahan perencanaan.

Kepala SDN Karangrejo 01 Siti Rochajati, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. “Dengan penguatan kompetensi pedagogis, guru diharapkan lebih siap menghadapi dinamika pendidikan abad ke-21 dan mendampingi siswa mencapai delapan dimensi profil lulusan,” ujarnya.

Workshop yang berlangsung interaktif ini ditutup dengan praktik penyusunan perangkat ajar oleh peserta. Melalui kegiatan ini, guru tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung merancang pembelajaran mendalam yang berorientasi pada pengembangan karakter, literasi, serta keterampilan abad 21.

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan