SEMARANG, Distingsi.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Rembuk Merah Putih di Wisma Perdamaian Semarang, Rabu (1/10/2025). Kegiatan ini mengangkat tema mewujudkan pemuda cerdas, kritis dan cinta tanah air.
Ketua FKPT Jawa Tengah Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., mengatakan Rembuk Merah Putih merupakan program mandatori Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) melalui FKPT khusus Bidang Media, Hukum, dan Humas dan Bidang Perempuan dan Anak. Pihaknya mengundang peserta dari unsur mahasiswa kritis, organisasi masyarakat, perempuan dan anak serta kalangan media massa.
“Harapannya agar mereka bisa menyuarakan pendidikan untuk mencegah terorisme dan radikalisme,” jelasnya.
Selama ini, lanjut Ibda, sejak 2020 hingga 2024 gejala-gejala radikalisme masih berjalan di masyarakat seperti beberapa demonstrasi anarkis yang sudah berlalu kemarin.
“Ini menjadi salah satu tugas kita bersama dalam rangka menciptakan narasi damai dan kontra radikalisasi serta deradikalisasi khususnya melalui fasilitasi oleh negara maupun yang lewat mandatori maupun yang sudah dilakukan,” imbuhnya.
Sementara Deputi Bidang Pencegahan, perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Sudaryanto mengatakan radikalisme dan terorisme adalah ancaman nyata yang terus merongrong bangsa. Tidak hanya mengancam keamanan namun juga merusak sendi sendi kebhinekaan yang menjadi fondasi NKRI.
“Kita harus terus memperkuat nilai nilai toleransi cinta kasih dan persaudaraan untuk melawan segala bentuk pemikiran yang mengarah pada kekerasan ,”ujarnya
Melalui Rembuk Merah Putih, imbuh Sudaryanto, BNPT berkomitmen membangun karakter generasi muda yang penuh kasih sayang toleransi dan cinta perdamaian. “Hal ini bukan sekadar slogan tetapi gerakan nyata untuk menanamkan nilai-nilai luhur cinta kepada Tuhan, sesama manusia dan diri sendiri,” tandasnya.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari itu menghadirkan narasumber sebagai keynote speaker Anggota Komisi XIII DPR RI, dr. Raja Faisal Manganju Sitorus. Usai itu dilanjut diskusi panel bersama Direktur Pencegahan BNPT RI Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., penulis skenario nasional Swastika Nohara S.Psi, M.A., Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Jateng Ermy Sri Ardhyanti, S.Sos., yang dimoderatori Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI Kolonel (Sus) Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd.
Rembuk Merah Putih ditutup dengan lomba penulisan feature tentang antiradikalisme dan terorisme yang diikuti peserta.(*)