Puisi

Ibuku: Puisi-puisi Hamidulloh Ibda

Oleh Hamidulloh Ibda

IBUKU

Di tanganmu aku terjaga,

Kasihmu hadir tiada henti,

Ibu, setiamu tak terpadam,

Anakmu, dirimu selalu abadi.

Pelukan hangatmu menerangi malam,

Setia dalam setiap langkah hidupku,

Ibu, engkau pelita cinta yang tiada tara,

Anugerah kesetiaanmu tak tertandingi.

Sepanjang detak jantungku berdenyut,

Engkau, ibu, terpahat dalam setiap irama,

Kesetiaanmu tak pernah luntur,

Seperti bintang, menyinari langkahku.

Dalam sentuhan lembutmu, aku temukan rumah,

Setia dalam tiap nasihatmu yang bijak,

Ibu, cintamu tak terhingga,

Kesetiaanmu sungguh mempesona.

Pada punggungmu, beban dunia kupikul,

Tiada lelah dalam setiap doa dan usahamu,

Ibu, setiamu adalah kekuatanku,

Anakmu akan selalu di sampingmu.

***

Di hatimu yang hangat

Tak pernah reda kasih dan sayang

Ketulusanmu tiada tara

Ibu, cinta abadi yang selalu bersemi

Pelukmu penuh arti

Setia dalam cinta yang tulus

Ibu, engkau ladang kasih

Yang takkan pudar oleh waktu

Setiap detik kau korbankan

Untuk anakmu, tanpa ragu

Ketulusanmu, ibu, sungguh tiada bandingnya

Bagai matahari yang tak pernah pudar sinarnya

Cinta yang tak terukur

Setia dalam tiap doa dan senyum

Ibu, engkau keajaiban yang hidup

Menjadi penopang dalam tiap langkah

Di hati yang penuh cinta

Kau ukir kenangan tak terlupakan

Ibu, ketulusanmu tiada duanya

Sampai akhir nafas ini berhenti bersama waktu

PERJUANGANMU

Di tiap hela napas yang dalam,

Terukir kisah luhur sang ibu,

Perjuangan yang tak kenal surut,

Di setiap detiknya, abadi terpahat.

Dengan lembutnya peluk dan cium,

Menyirami dunia dengan kasih yang suci,

Dalam setiap langkah, dalam setiap mimpi,

Mengukir jalan bagi generasi cinta.

Di balik senyum, ada air mata,

Menyusun mimpi, walau penuh lara,

Pada malam gelap, dan siang nan panas,

Dia tetap berdiri, menjaga kita.

Ibu, engkaulah pahlawan sejati,

Dalam gelap, kau tetap menyinari,

Dengan ketabahan, kau menuntun kita,

Melewati rintangan, hingga kita mencapai bintang.

Terima kasih, ibu, atas segalanya,

Perjuanganmu tak kan pernah pudar,

Dalam hati ini, engkau abadi,

Simbol cinta, dalam sejarah kita.

KASIH SAYANGMU

Di pelukan hangatnya yang tiada tara,

Terhimpun kasih sayang, terpatri dalam hati,

Ibu, engkau cahaya di kegelapan malam,

Pengasih dalam segala hal, penuntun dalam setiap langkah.

Dalam senyummu tersirat keajaiban,

Dalam belaianmu tercipta kedamaian,

Tiap kata dan sentuhanmu begitu berharga,

Menyirami jiwa, menyembuhkan luka di hati.

Engkau tempat berlindung dari badai,

Ketenangan dalam gemuruh dunia,

Ibu, engkaulah penjaga di setiap saat,

Membimbing kita melewati liku-liku kehidupan.

Kasihmu tak pernah lekang oleh waktu,

Tulus dan abadi, seperti bintang di langit,

Di setiap doa yang kau panjatkan untuk kita,

Terjalinlah ikatan yang takkan terputus.

Terima kasih, Ibu, atas segala kasih sayangmu,

Harta yang tak ternilai harganya,

Dalam setiap detik, kita merasakan cinta,

Kasih sayang seorang ibu, tak kan pernah pudar.

TAK KENAL LELAH

Ibu, tak kenal lelah dalam cinta,

Meski lelah di mata terpahat,

Namun hatimu tetap teguh berdiri,

Menyinari setiap langkah hidupku.

Di tiap tangis dan senyumu, ibu,

Tersemat kasih yang tak terbatas,

Kau rela menahan beban hidup,

Demimu hanyalah untukku bahagia.

Pada malam gelap, kau terjaga,

Menjaga mimpi-mimpi di mataku,

Hati yang penuh pengorbanan,

Menjadi pelita dalam kegelapan.

Meski terjal jalannya, ibu terus berjalan,

Tak kenal lelah dalam pengorbanan,

Di tiap detik, di setiap napas,

Ibumu, penyemangat di kisah hidupku.

Kasihmu tiada tara, ibu tercinta,

Takkan pernah padam oleh waktu,

Hari ini dan selamanya, dalam hatiku,

Engkau takkan lelah, engkaulah ibu abadi

SURGAKU

Ibu adalah surgaku, tanpa ragu,

Di dalam hati, tempat suci terpahat,

Dalam senyummu, sinar bahagia bersinar,

Dalam pelukanmu, ketenangan terjaga.

Dari sentuhanmu terpancar kasih tulus,

Dari ciumanmu tercurah doa yang suci,

Engkau tempat berlindung dari badai,

Penghibur dalam sepi, penuntun dalam gelap.

Di pelukan hangatmu, terasa surga,

Kehangatan kasih, tiada terbandingkan,

Engkau, ibu, pahlawan dalam hidupku,

Penyemangat di setiap langkahku.

Di setiap doa yang kau panjatkan untukku,

Kau jadikan aku lebih berarti,

Dalam setiap langkah hidupku,

Engkau tetap menjadi cahaya pemandu.

Terima kasih, ibu, atas segala anugerahmu,

Kasih sayangmu bagai harta yang tak ternilai,

Di mataku, kau adalah surga yang nyata,

Ibu tercinta, engkaulah surgaku sejati.

NYAWAKU

Ibuku adalah nyawaku, cahaya dalam kelam,

Di lautan kehidupan, dia adalah tiang pengaman,

Dalam setiap napas yang kuhirup,

Kurasakan kehadirannya, seperti sungai yang mengalir.

Dia adalah penuntun dalam gelap,

Pemimpin dalam arah yang benar,

Di setiap langkahku, di setiap mimpi,

Dia adalah pilar yang teguh, yang memberi kekuatan.

Dalam senyumnya, terdapat dunia yang indah,

Dalam pelukannya, tercipta kedamaian,

Kasihnya tak terukur, tak terbandingkan,

Ibuku, nyawaku, anugerah dari Tuhan.

Ketika aku jatuh, dia adalah tangan yang menuntunku bangkit,

Ketika aku terluka, dia adalah pelukan yang menyembuhkan,

Tak ada yang bisa menggantikan tempatnya,

Ibuku adalah nyawaku, cinta yang abadi.

Biodata Penulis

DR. HAMIDULLOH IBDA, M.PD., adalah international reviewer pada sejumlah jurnal, yaitu Pegem Egitim ve Ogretim Dergisi – Scopus Q4 (2023-present), Cogent Education – Taylor & Francis – Scopus Q2 (2023-present), Journal of Ethnic and Cultural Studies – Scopus Q1 (2023-present), Journal of Learning for Development (JL4D) Scopus Q3 (2023-present), International Journal of Information and Education Technology (IJIET) Scopus Q3 (2023-present), Millah: Journal of Religious Studies – Scopus (2023-present), International Journal of Learning, Teaching and Educational Research (IJLTER) – Scopus Q3 (2023-present), International Review of Research in Open and Distance Learning (IRRODL) – Scopus Q1 (2023-present), Journal of Education and Learning (EduLearn) – Scopus Q4 (2023-present), International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and Education (IJCRSEE) – Scopus Q3 (2023-present), International Journal of Serious Games (IJSG), Italy, terindeks Scopus Q3 (2023-present), Cogent Arts & Humanities – Taylor & Francis – Scopus Q2 (2023-present), FWU Journal of Social Sciences ( Shaheed Benazir Bhutto Women University Peshawar) Pakistan, Scopus Q1 (2024-present),  International Journal of Special Education (IJSE) (SPED Ltd, Canada), Terindeks Scopus Q3 (2024-sekarang), Qualitative Research in Education (QRE) (Hipatia Press, Spain), terindeks Scopus Q2 (2024-sekarang), Brazilian English Language Teaching Journal (BELT), (Editora Universitaria da PUCRS, Brazil), terindeks Scopus Q4 (2024-sekarang), International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE), (Institute of Advanced Engineering and Science (IAES) terindeks Scopus Q3 (2024-sekarang), Journal of Physical Education (Maringa), (Universidade Estadual de Maringá, Brazil), terindeks Scopus Q4 (2024-sekarang), Ricerche di Pedagogia e Didattica, (University of Bologna, Italy), terindeks Scopus Q4 (2024-sekarang).

Sedangkan jurnal internasional nonscopus adalah International Journal Ihya’ ‘Ulum al-Din (2023-present), IJSL: International Journal of Social Learning (2023-present), Editorial Board Members in Global Synthesis in Education (GSE) (2023-present), reviewer Qeios Journal (2023-present), International Journal of Special Education (IJSE) (SPED Ltd, Kanada), Scopus Q3 (2024-present), Asian Journal of Education and Social Studies (India) (2024-present), Journal of Global Research in Education and Social Science (India) (2024-present), African Educational Research Journal (Nigeria) (2024-present), International Journal of English Education and Linguistics (IJoEEL) (Indonesia) (2024-sekarang), Journal of Education, Society and Behavioural Science (India), (2024-sekarang), Journal of Advances in Medicine and Medical Research (India), (2024-sekarang), dan 27 jurnal nasional dan jurnal nasional terindeks Sinta.

admin
the authoradmin

Tinggalkan Balasan