Temanggung, DISTINGSI.com – Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung melaksanakan kegiatan edukasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Asmaul Husna pada 14 Maret 2025 . Dengan tajuk PASTI TARAWIH (Pengabdian Mahasiswa INISNU tentang Tata Cara Shalat Tarawih), acara yang berlangsung Jumat, 14 Maret 2025, pukul 13.00-16.00 WIB ini bertujuan membimbing siswa memahami shalat Tarawih, baik dari segi keutamaan, tata cara, hingga adab pelaksanaannya. Pendekatan yang interaktif dan menyenangkan diterapkan agar siswa dapat menyerap ilmu dengan lebih baik dan menjalankan ibadah ini secara lebih khusyuk.
Sejak awal acara, ruang kelas 4 MI Asmaul Husna dipenuhi oleh siswa yang penuh semangat mengikuti kegiatan. Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa dan pihak madrasah, lalu dilanjutkan dengan materi pengenalan shalat Tarawih. Dalam sesi ini, mahasiswa menjelaskan keistimewaan shalat malam Ramadan, jumlah rakaat, serta perbedaan antara shalat Tarawih, Witir, dan shalat wajib. Siswa juga diajak memahami hukum pelaksanaan shalat Tarawih secara berjamaah maupun sendiri, serta dalil-dalil yang mendasarinya.
Sangat penting memperkenalkan shalat Tarawih sejak dini. Banyak anak yang ikut Tarawih di masjid hanya karena mengikuti orang tua, tanpa memahami maknanya. Kami ingin mereka mengerti bahwa ibadah ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi memiliki nilai spiritual yang besar. Pemahaman yang benar akan membantu siswa menjalankan shalat Tarawih dengan lebih sadar dan penuh keikhlasan.
Sekitar pukul 14.30 WIB, kegiatan berlanjut ke sesi praktik shalat Tarawih. Dalam sesi ini, mahasiswa membimbing siswa untuk mempraktikkan gerakan dan bacaan shalat Tarawih secara lengkap, mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Siswa juga diajarkan niat yang benar, serta bagaimana membaca doa setelah shalat Tarawih dan Witir yang biasa dibacakan di masjid-masjid. Selama sesi ini, banyak siswa yang antusias bertanya, menunjukkan ketertarikan mereka untuk memahami lebih dalam tentang shalat Tarawih.
Agar suasana semakin hidup, mahasiswa mengadakan kuis interaktif untuk menguji pemahaman siswa. Pertanyaan yang diajukan seputar jumlah rakaat, keutamaan shalat Tarawih, serta adab dalam pelaksanaannya. Para siswa yang bisa menjawab dengan benar diberikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Dengan metode ini, suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, sekaligus membantu siswa mengingat materi dengan lebih baik.
Kepala MI Asmaul Husna, Ibu Indah Wahyuningsih, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pengajaran seperti ini sangat penting bagi perkembangan ibadah siswa. “Anak-anak sering ikut Tarawih, tetapi belum tentu memahami tata caranya. Dengan adanya bimbingan dari mahasiswa INISNU, mereka kini lebih paham dan bisa melaksanakan shalat Tarawih dengan lebih benar dan penuh kesadaran,” ungkapnya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin agar pemahaman agama siswa semakin mendalam.
Salah satu siswa kelas lima, Aisyah, merasa sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. “Biasanya saya hanya ikut-ikutan Tarawih tanpa tahu kalau ada doa khusus setelahnya. Sekarang saya lebih mengerti dan bisa mengajarkan ke adik saya di rumah,” katanya dengan penuh semangat. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa di sekolah, tetapi juga berdampak bagi lingkungan keluarga mereka.
Menjelang pukul 16.00 WIB, acara ditutup dengan doa Bersama, agar ilmu yang telah diperoleh dapat menjadi bekal dalam menjalankan ibadah Ramadan. Sebelum doa anak memberi perintah menulis pesan dan sarannya untuk mahasiswa INISNU yang telah mengampu . Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa MI Asmaul Husna semakin memahami pentingnya shalat Tarawih dan menjalankannya dengan penuh kesadaran. Mahasiswa INISNU Temanggung pun berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman agama di masyarakat melalui program pengabdian yang bermanfaat. (DST33/Deby arum sari).