Artikel

Pentingnya Bimbingan Konseling Terhadap Anak sekolah Dasar

Nurma Febri Rakhmawati

Oleh : Nurma Febri Rakhmawati

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Peserta didik merupakan individu yang sangat membutuhkan bimbingan untuk mewujudkan cita-cita, minat, bakat, cita-cita, dan kepribadiannya dalam pembentukan sikap dan moral. Meskipun siswa diarahkan untuk mendapat bimbingan dari sekolah, namun anak pada usia tersebut masih terfokus pada kemandirian, citra diri, dan pengendalian diri. Pendampingan dapat mendidik anak secara akademis, emosional, berbakat, dan sosial. Bimbingan dan konseling merupakan suatu layanan  yang membantu siswa memahami dirinya, mengambil keputusan, memahami potensi dirinya, mengetahui cara mengembangkan potensinya, dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap keputusannya melalui konselor.

Perkembangan  globalisasi tentunya akan mengubah peran dan fungsi lembaga pendidikan dan secara tidak langsung akan memberikan tantangan bagi masyarakat pendidikan agar peserta didik dapat menghadapi dan mempersiapkan diri menghadapi globalisasi. Menurut perkembangan saat ini, permasalahan yang dihadapi siswa khususnya di sekolah dasar sangat beragam. Saat ini, banyak perilaku siswa SD atau PAUD yang menghambat mereka dalam mencapai potensi dan mengembangkan karakternya. Masalah ini  tidak dapat diselesaikan hanya oleh guru kelas. Kami masih membutuhkan ahli dalam kepemimpinan dan nasihat. Oleh karena itu, bimbingan dan nasehat merupakan unsur yang harus ada di sekolah khususnya di sekolah dasar, agar guru dapat memecahkan permasalahan siswa, membantu mengembangkan potensi siswa, dan membantu membentuk kepribadian siswa. Program konsultasi adalah serangkaian kegiatan konsultasi yang direncanakan dan diselenggarakan selama jangka waktu tertentu. Misalnya program  satu tahun. Pengembangan program  konseling  universal pada dasarnya bersifat spesifik pada subjeknya.

Ada berbagai macam kendala yang dihadapi oleh pengawas atau biasa disebut “konselor” yang memberikan bimbingan kepada siswa sekolah dasar di sekolah. Jabatan konselor sekolah  tentunya memerlukan persiapan yang cukup tinggi, meliputi pendidikan, pemahaman diri, kepekaan terhadap orang lain, dan kesadaran akan banyaknya situasi kehidupan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kebutuhan akan konseling di sekolah dasar tidak dapat dilepaskan dari permasalahan perkembangan. Sekolah  dasar merupakan masa dimana anak merasakan lingkungan sebagai tempat bersosialisasi. Siswa sekolah dasar belajar untuk hidup dan beradaptasi dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Mereka mulai  memahami berbagai aturan, nilai, dan norma komunitas sekolah. Petunjuk Konseling merupakan upaya guru  membantu siswa mengatasi masalah yang dihadapinya. Layanan orientasi dan konseling sangat penting  untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Tujuan pemberian nasihat adalah untuk memobilisasi siswa, mengarahkan mereka ke pelatihan yang sesuai, dan mempersiapkan mereka untuk posisi  dengan tanggung jawab tertentu. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nomor 111 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Proyek Bimbingan dan Konsultasi dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, kegiatan penting serupa juga mencakup inisiatif untuk pendidikan siswa. Selanjutnya disebut dengan konseling. Ini membantu kita mengembangkan potensi kita dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan (yang berkaitan dengan aspek fisik, emosional, intelektual, sosial, moral dan  spiritual).  Apalagi jika menyangkut hal-hal rohani. Hal ini terutama berlaku bagi siswa sekolah dasar (anak prasekolah).  (Ginting, 2020) Program pendampingan adalah serangkaian kegiatan pendampingan yang direncanakan dan diselenggarakan dalam jangka waktu tertentu (misalnya program  satu tahun). Agar penasihat kelas/guru benar-benar memahami apa yang akan diterapkan sepanjang tahun ajaran, mereka harus membuat program penasihat untuk kelas tersebut. Tidak ada kebingungan mengenai tugas karena jelas kegiatan mana yang harus dilakukan, kapan dan siapa yang bertanggung jawab.

Pengertian Bimbingan dan Konseling

Menurut Hasbullah (2005) dalam (Nurohman & PRASASTI, 2019) menyatakan “Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara tatur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Salah satu tingkat pendidikan sekolah adalah Sekolah Dasar”. Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh para ahli kepada seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar setiap individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya. Bimbingan diberikan untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh individu. Menurut Jones dkk (dalam Prayitno, 2004: 95) menyatakan : “bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian – penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas prinsip – prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan (diwarisi), tetapi harus dikembangkan.” 

Konseling adalah hubungan antara dua orang atau konselor dengan klien, yang bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh klien. Menurut ASCA (American School Conselor Association) (Yusuf, 2006:33) mengemukakan bahwa : “konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah – masalahnya (Isnaini et al., 2021). Bimbingan dan konseling merupakan upaya guru untuk membantu siswa mengatasi masalah yang dihadapinya. Layanan bimbingan konseling sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan masalah di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah. (Maliki, 2022)

Tujuan dari Bimbingan dan Konseling

Tujuan Bimbingan Konseling ini untuk:

Membangun siswa atau setiap individu mengembangkan diri secara optimal.

Mengatasi kesulitan siswa yang dihadapi dalam bidang studi.

Serta dapat membantu menyesuaikan diri beradaptasi dengan tuntutan positif dari lingkungannya.

C. Penerimaan diri dan orang lain pada penerimaan yang lebih besar terhadap orang lain serta keunikan mereka. Memahami siapa diri sendiri dan bagaimana diri sendiri menjadi seperti itu akan membuat penerimaan diri menjadi lebih baik atau positif, bahkan untuk bagian yang negatif sekalipun. Menyukai dan menerima bukanlah hal yang sama. Seseorang dapat menerima sesuatu yang tidak disukainya. Siswa perlu merasa diterima untuk diri mereka sendiri apa adanya dan mengerti hal yang baik dan tidak baik dalam lingkungannya. Pentingnya Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Bimbingan dan konseling merupakan suatu layanan pemberian bantuan yang dilakukan konselor kepada seorang klien (peserta didik), agar klien dapat memahami dirinya sendiri, membuat keputusan, memahami potensi dirinya yang dimiliki, mengetahui bagamaina mengembangkan potensinya tersebut, dan memiliki sifat tanggung jawab atas keputusan-keputusan yang yang diambilnya sendiri. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin.(Nurohman & PRASASTI, 2019).

Di Sekolah Dasar tidak ada guru khusus untuk Bimbingan Konseling seperti di Sekolah jenjang atas. Oleh karena itu guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali pelajaran Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali. “Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan semua layanan bimbingan konseling agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran (Ketut, 2000: 18)”. 

Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti. Namun, realita yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal. Mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang penuh dengan beban, seperti mengajar dan mengevaluasi siswa, sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa sekolah dasar.

Inilah pentingnya bimbingan dan konseling untuk siswa sekolah dasar. Sehingga keberadaan guru bimbingan khusus sangat diperlukan dalam pendidikan sekolah dasar. Disamping membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dan mengembangkan potensinya, guru bimbingan dan konseling juga akan membantu guru kelas dalam memberikan bimbingan dan pelayanan bagi siswa sekolah dasar agar layanan bimbingan dan konseling lebih maksimal lagi. Mengingat bahwa anak sering menemui hambatan dan permasalahan sehingga mereka banyak bergantung kepada orang lain, terutama orang tua dan guru. Oleh sebab itu, anak usia sekolah dasar memerlukan perhatian khusus agar siswa dapat mencapai prestasi belajar dan potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan yang cukup berarti.(Nurohman & PRASASTI, 2019)  

D. Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar mengacu pada perkembangan siswa Sekolah Dasar yang sedang beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, dan norma-norma. Ada beberapa bidang layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar, yaitu bmbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Perencanaan Bimbingan dan Konseling juga sangat penting, karena perencanaan dalam program Bimbingan dan Konseling sebagai pengarah pelaksanaan.

Perencanaan merupakan cara untuk mendapatkan tujuan bimbingan konseling secara lebih sistematis, terkoodinir dan terarah. Dalam proses pelaksanaannya, perlu dilakukan pengawasan agar sesuai antara perorganisasian dan pelaksanaan dengan perencanaan yang sudah di rencanakan. Tahap selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Aspek yang di evaluasi dari proses dan hasilnya yaitu kesesuaian antara program dan pelaksanaan, keselarasan program, hambatan – hambatan yang di jumpai, dampak kegiatan bimbingan terhadap kegiatan belajarn mengajar dan perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan. (Hapsari & Hidayat, 2019)

Kesimpulan

Dari hasil pembahasan mengenai pentingnya konseling di sekolah dasar dapat disimpulkan bahwa adanya kebutuhan mendesak akan konseling di sekolah dasar, dimana siswa menerima bimbingan dan nasehat dengan tujuan untuk membuat rencana hidup yang lebih baik di masa depan. Selain itu, konselor bimbingan karir mendukung guru kelas dalam memberikan bimbingan dan layanan kepada siswa sekolah dasar sehingga layanan bimbingan dan konseling dapat maksimal. Anak usia sekolah dasar memerlukan perhatian khusus agar siswa dapat berhasil dalam studinya dan  berkembang secara maksimal tanpa  hambatan atau permasalahan yang  berarti. Ketika benar-benar melakukan kegiatan bimbingan dan konsultasi, Anda harus sadar bahwa Anda berbeda dengan guru di bidang  lain. Oleh karena perbedaan tersebut maka program bimbingan dan konseling harus dilaksanakan dengan pengawasan yang baik agar terstruktur secara sistematis dan terarah. Guru sekolah dasar wajib mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi siswa  sedini mungkin dan memberikan segala layanan bimbingan dan konseling agar tidak mengganggu  proses pembelajaran. Dengan cara ini siswa dapat mencapai keberhasilan belajar yang optimal tanpa menemui hambatan atau permasalahan belajar yang  berarti. Oleh karena itu, manajemen bimbingan dan konseling yang tepat akan menjadi upaya untuk meningkatkan perkembangan manusia peserta didik.

Tinggalkan Balasan

Exit mobile version