Oleh Santi Widi Rahayu
Mahasiswa Prodi PGMI INISNU Temanggung
Ragam Bahasa Resmi
Ragam bahasa resmi digunakan dalam konteks formal, seperti pendidikan, pemerintahan, dan dokumen resmi. Ciri-cirinya adalah penggunaan tata bahasa yang baku dan kosakata yang formal.
Bahasa Ilmiah: Digunakan dalam karya tulis akademik.
Contoh: “Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor penyebab…”
Bahasa Hukum: Digunakan dalam dokumen hukum.
Contoh: “Berdasarkan ketentuan ini, pihak yang terlibat…”
Bahasa Administratif: Digunakan dalam surat menyurat resmi.
Contoh: “Dengan hormat, kami sampaikan bahwa…”
Bahasa Pendidikan: Digunakan di lingkungan akademik.
Contoh: “Siswa diwajibkan untuk mengikuti ujian.”
Bahasa Pers: Digunakan dalam laporan berita.
Contoh: “Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru mengenai…”
Bahasa Kebijakan: Digunakan dalam dokumen kebijakan.
Contoh: “Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan…”
Bahasa Protokol: Digunakan dalam acara resmi.
Contoh: “Selamat datang kepada para hadirin yang terhormat.”
Bahasa Resmi di Media Sosial: Digunakan oleh institusi.
Contoh: “Kami mengundang masyarakat untuk berpartisipasi…”
Bahasa Laporan: Digunakan dalam laporan resmi.
Contoh: “Laporan ini menyajikan data mengenai…”
Bahasa Notulen: Digunakan dalam rapat.
Contoh: “Notulen rapat ini mencakup semua keputusan yang diambil.”
Bahasa Seremoni: Digunakan dalam acara seremonial.
Contoh: “Dengan ini, kami luncurkan program baru…”
Bahasa Pidato: Digunakan dalam pidato resmi.
Contoh: “Hadirin yang terhormat, marilah kita sambut…”
Bahasa Baku: Digunakan dalam teks resmi.
Contoh: “Penggunaan bahasa yang baik dan benar adalah kewajiban setiap warga.”
Bahasa Diplomasi: Digunakan dalam hubungan internasional.
Contoh: “Kami berharap dapat menjalin kerjasama yang lebih baik.”
Bahasa Konferensi: Digunakan dalam seminar atau konferensi.
Contoh: “Tema konferensi ini adalah inovasi teknologi.”
Bahasa Iklan Resmi: Digunakan dalam iklan produk.
Contoh: “Dapatkan produk kami dengan harga khusus.”
Bahasa Ujian: Digunakan dalam soal ujian.
Contoh: “Jelaskan pengertian dari istilah berikut.”
Bahasa Resmi dalam Kebijakan Publik: Digunakan dalam dokumen kebijakan.
Contoh: “Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.”
Bahasa Peraturan: Digunakan dalam dokumen peraturan.
Contoh: “Setiap peserta wajib mematuhi aturan yang berlaku.”
Bahasa Riset: Digunakan dalam publikasi penelitian.
Contoh: “Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah…”
Ragam Bahasa Tidak Resmi
Ragam bahasa tidak resmi digunakan dalam situasi santai dan percakapan sehari-hari. Ciri-cirinya mencakup penggunaan kosakata santai, idiom, dan dialek.
Bahasa Gaul: Bahasa sehari-hari yang santai.
Contoh: “Gimana kabarnya, bro?”
Bahasa Lisan: Digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Contoh: “Ayo makan, yuk!”
Bahasa Slang: Kosakata tidak formal yang sering dipahami oleh kelompok tertentu.
Contoh: “Sangar banget, coy!”
Bahasa Dialek: Variasi bahasa yang dipengaruhi oleh daerah.
Contoh: “Kau ke mana, ndak?”
Bahasa Santai: Digunakan dalam situasi tidak formal.
Contoh: “Eh, ngumpul di rumahku ya.”
Bahasa Obrolan: Percakapan ringan.
Contoh: “Nonton film, enggak?”
Bahasa Remaja: Bahasa yang digunakan oleh kalangan remaja.
Contoh: “Keren abis, deh!”
Bahasa Asyik: Gaya bicara yang kasual.
Contoh: “Gue lagi santai nih.”
Bahasa SMS: Singkatan dalam pesan singkat.
Contoh: “Lgi di kafe, brb.”
Bahasa Meme: Bahasa populer di internet.
Contoh: “Cekrek! Ini momen yang epic.”
Bahasa Teman: Bahasa yang digunakan di kalangan teman.
Contoh: “Kamu mau main bola, kan?”
Bahasa Cerita: Bahasa dalam mendongeng.
Contoh: “Jadi, ceritanya begini…”
Bahasa Canda: Bahasa yang digunakan dalam guyonan.
Contoh: “Bisa-bisa kamu jadi pengacara, deh!”
Bahasa Akrab: Digunakan antara orang yang dekat.
Contoh: “Kamu lagi sibuk ya?”
Bahasa Keluarga: Bahasa yang digunakan dalam keluarga.
Contoh: “Mama, aku pulang!”
Bahasa Chat: Bahasa yang digunakan di platform chatting.
Contoh: “Dah, chat nanti ya.”
Bahasa Panggilan: Kata panggilan akrab.
Contoh: “Hey, Sis!”
Bahasa Acara: Digunakan dalam acara santai.
Contoh: “Ayo kita karaoke, seru!”
Bahasa Rame: Bahasa yang digunakan dalam keramaian.
Contoh: “Wah, banyak orang ya di sini!”
Bahasa Cerita Rakyat: Bahasa dalam mendongeng cerita tradisional.
Contoh: “Dahulu kala, ada seorang raja…”