Oleh Nandini Rachmayanti
Paradigma Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah cara pandang terhadap pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini, paradigma keilmuan integrasi-kolaborasi mengacu model paradigma dengan model paradigma keilmuan integrasi-kolaborasi dengan skema anyaman ilmu, collaboration of science, takatuful ulum, dengan metafora Ketupat Ilmu yang dikembangkan oleh Dr. Hamidulloh Ibda, M. Pd., dalam buku MEMBANGUN PARADIGMA KEILMUAN KETUPAT ILMU: Integrasi-Kolaborasi: Collaboration Of Science, Takatuful Ulum, Kolaborasi Ilmu INISNU-UNISNU Temanggung.
Paradigma dalam ilmu pendidikan sangat penting karena menjadi landasan untuk menyusun teori, konsep, dan metodologi. Paradigma pendidikan adalah kerangka kerja yang mengatur cara mengajar, belajar, dan berpikir tentang pendidikan. Paradigma pendidikan juga merupakan konstruksi pengetahuan yang memungkinkan untuk memahami realitas pendidikan. Paradigma pendidikan dapat membantu menciptakan sistem dan pola pikir yang lebih mendekati yang diharapkan. Beberapa contoh paradigma pendidikan, antara lain: Paradigma pendidikan konservatif, Paradigma pendidikan liberal, Paradigma pendidikan kritis. Pengembangan paradigma integrasi adalah upaya untuk mengintegrasikan dan menginterkoneksikan berbagai keilmuan, seperti ilmu agama dan sains. Paradigma integrasi ini penting dilakukan untuk mengatasi pemisahan antara ilmu-ilmu dan keilmuan. Paradigma pendidikan dapat membantu menciptakan sistem dan pola pikir yang lebih mendekati yang diharapkan. Beberapa contoh paradigma pendidikan, antara lain: Paradigma pendidikan konservatif, Paradigma pendidikan liberal, Paradigma pendidikan kritis.
Paradigma integrasi PAUD adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan anak yang beragam dan saling terkait. Paradigma integrasi PAUD dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut:
PAUD Holistik Integratif
Pendekatan yang dilakukan secara menyeluruh untuk mengoptimalkan perkembangan anak, mencakup layanan gizi, kesehatan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan
Integrasi PBL dan STEM
Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna melalui proyek yang terinspirasi dari cerita. Pendekatan ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemandirian, dan kolaborasi
Pendidikan dan pembelajaran integratif berbasis keluarga
Pembinaan pendidikan yang dilakukan kepada anak dalam lingkungan keluarga akan membentuk sikap, tingkah laku, cara merasa, dan merespons anak terhadap lingkungannya
Pendidikan dan pembelajaran integratif berbasis sekolah
Hubungan sekolah dan masyarakat dapat meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan
Pendidikan dan pembelajaran integratif berbasis masyarakat
Ahli pendidikan PAUD mencari cara untuk menghubungkan keluarga dengan pelayanan dan sumber masyarakat.
Kolaborasi dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah kerja sama antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, seperti PAUD, keluarga, dan pendidik lain, untuk mendukung perkembangan dan pembelajaran anak. Kolaborasi yang efektif dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi semua pihak dan membantu anak mendapatkan pengalaman belajar yang holistic. Beberapa contoh kolaborasi dalam pendidikan PAUD, antara lain:
Kolaborasi antara PAUD dan keluarga
Kolaborasi ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pendidikan di sekolah dan di rumah. Orang tua dapat terlibat dalam kegiatan belajar di rumah, seperti membaca buku bersama anak, bermain permainan edukatif, atau berbicara tentang pengalaman sehari-hari.
Kolaborasi antara pendidik
Kolaborasi antara pendidik dapat dilakukan dengan membuat rencana pelajaran yang inovatif, membahas masalah prestasi atau perilaku siswa, dan menentukan kemajuan dan tantangan siswa.
Kolaborasi antara PAUD dan mitra
Kolaborasi antara PAUD dengan mitra dapat dilakukan untuk mendukung dan mengimplementasikan kegiatan tertentu. Contohnya, Direktorat PAUD dan Majalah Bobo dari Kompas Gramedia melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mendukung kegiatan GGS.
Sedangkan kolaborasi dalam pendidikan taman kanak-kanak (TK) dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, yaitu:
Pembelajaran kolaboratif
Siswa dibagi menjadi kelompok kecil untuk mengerjakan proyek, menjawab pertanyaan, dan belajar bersama.
Kolaborasi antara guru dan orang tua
Kedua belah pihak memiliki peran yang unik dan dapat memberikan perspektif yang berbeda untuk memperkaya pengalaman belajar anak
Kolaborasi guru
Para pendidik bekerja sama untuk membuat rencana pelajaran, membahas masalah prestasi atau perilaku siswa, dan menawarkan dukungan
Berikut beberapa contoh kolaborasi antara guru dan orang tua dalam pendidikan anak usia dini:
Membangun literasi sains dengan mendorong rasa ingin tahu anak, membaca buku sains, dan melibatkan anak dalam kegiatan sains
Memfasilitasi komunikasi antara orang tua dan sekolah melalui surat elektronik, aplikasi pesan, atau pertemuan rutin
Mengadakan program “Orang Tua Mengajar” untuk melibatkan orang tua secara aktif dalam mendampingi anak-anak belajar di kelas.